CHAPTER 8

19.3K 286 22
                                    


Allysia menggeliat nyaman kala Elvano memainkan tangannya diatas kulit halusnya. Kepalanya terasa pening karena menahan perasaan asing yang hadir di dalam dirinya.

"Mmhh.."

Lidah Elvano menyecap rasa setiap jengkal dimana bibirnya bertemu dengan tubuh Allysia. Membelai putting Allysia yang berdiri tegak dampak dari perbuatannya.

Saking tak tahannya, tiba-tiba Allysia menahan gerakan Elvano.

"Mmmhhh.. Vanhh.."

"Iya sayang?"

"Touch me then... fvck me!"

Elvano menegang. Secara jelas Allysia meminta didepan matanya.

Dengan gerakan lembut, ia mencubit putting Allysia gemash.

"Awwhh.."

"Are you sure, lady? I think you must come back to reality." tegas Elvano. Gairahnya memang sudah di ubun-ubun, tetapi kini akal sehatnya telah kembali.

Ia tak mungkin mengagahi wanita dihadapannya, siapa tau Allysia menjadi menyesal telah melakukan dengannya.

Ditatap wajah sayu Allysia, terlihat jelas mata Elvano yang menggelap namun undercontrol.

Allysia memejamkan mata sejenak nampak seperti berfikir, lalu tangannya yg bebas diiletakkan ditangan Elvano yang berada tepat diatas dadanya.

Dirinya mengambil napas dalam-dalam, menatap lekat kedalam manik mata Elvano. Nampak tidak ada kebuasan, kebringasan, dan nafsu yang meledak-ledak. Melainkan sebuah ketulusan serta bola mata yang terasa sangat bening jika dilihat.

Hazzel.

Mata yang sangat mirip dengan..... Tunggu? Apakah Allysia pernah menatap mata Elvano sedalem ini sebelumnya? Mengapa terasa sangat familiar.

Allysia berusaha mengontrol kembali dirinya. Ia sukses melancarkan rencananya dengan cara menggoda Elvano.

Ternyata, diluar dugaan.

"..."

"Enough.."

Allysia mencoba menyingkirkan tangan Elvano dengan perlahan, Elvano hanya tersenyum. Berusaha menata gairah dan jantungnya, yang why? Kenapa bekerja lebih keras dari biasanya?

Begitupun Allysia. Sepertinya jantung mereka perlu pengobatan sebelum meledak.

Allysia bangkit dari kasur dibantu Elvano yang merapihkan pakaian gadis itu yang sempat di acak-acak olehnya.

Elvano mencoba menatap Allysia teduh, disamping itu ia juga takut apa yang akan Allysia perbuat. Menamparnya kah? Atau lari darinya setelah kejadian ini? Hatinya bersiap untuk kemungkinan yang terburuk.

Tiba-tiba Elvano dikejutkan dengan benda kenyal yang menempel di pipinya.

"Im sorry!" ujar Allysia. Ada sedikit rasa bergetar dibalik nada cerianya.

Tetapi senyum manis itu tersungging sesaat setelah mengucapkan kata maaf. Elvano mematung, tak mengerti jalan pikiran makhluk dihadapannya.

"Kau tak menamparku?" tanya Elvano. Allysia terkikik melihat ekspresi Elvano yang cengo. Kedua tangannya menangkup pipi lelaki itu lembut.

"Untuk apa?" tanyanya geli

"Hm.. Ya.. Everything for this one" suara Elvano terdengar takut. Allysia hanya menggeleng pelan.

"No. Malahan I will said thankyou to you"

Elvano semakin mengernyit tak mengerti mendengar jawaban Allysia.

[NOT] AFFAIR !!Where stories live. Discover now