CHAPTER 9 (18+)

22.1K 322 21
                                    


hello! tayanggg nih, readers ^^ 

maaf ya kalau agak slow update, InsyaAllah selama lagi vacum 14 hari efek #coronavirus# author usahain update lebih fast lagi yaaa.

AAMIIINN!

NAH, untuk lebih menghayati part ini coba deh dengarin lagu dari Babang Chanyeol EXO ft Punch biar lebih greget lagi feelnya, heheu.

caawww~~~~


*** 

"Bang Kevin?" Adhit masih tak percaya atas kenyataan yang ada didepannya saat ini.

"Yo. Beberapa kali aku disuruh mengahadap dia. Dan kebetulan cewek itu ada di mess*nya beberapa kali"

Mess : seperti rumah yang sengaja disediakan khusus Taruna pada saat pendidikan dimaksudkan untuk beristirahat saat pesiar atau IB (jadwal libur rutin)

Mereka masih di tempat Bar yang sama, tersisa hanya mereka berdua sedangkan yang lain sudah mencar entah kemana.

Raut wajah Adhit berubah mendengar penuturan Rayhan. Mengerti hal itu, Ray buru-buru menambahkan,

"Aku juga baru tau bahwa ayahnya adalah teman baik ayahku sekarang. Mereka sama-sama jabat di kementrian"

Kebetulan ayahanda dari Rayhan dan Allysia adalah satu angkatan saat pendidikan. Dan sekarang mereka bertemu kembali di ranah kantor yang sama dengan jabatan dan pangkat yang sama-sama tinggi.

"Kau pernah bertemu dengan keluarganya?"

Rayhan menggangguk pelan. "Sebentar, hanya sekilas" Rayhan sempat terdiam sebentar sebelum akhirnya melanjutkan

"Kau boleh mengataiku kurang ajar setelah ini, tapi jujur ku gak bisa pura-pura gak peduli. Memangnya siapa dia dihidupmu?"

Pertanyaan Ray yang langsung to the point membuat lidah Adhit yang tadinya terasa manis saat menghisap nikotin kini terasa pait seketika.

Adhit menelan salivanya dengan susah payah, ia menoleh dan mendapati tatapan temannya sudah bukan tatapan memaklumi lagi tetapi sudah seperti menuntut sebuah jawaban yang gak bisa Adhit elak lagi.

Terdapat jeda lama sebelum suara Adhit mengintrupsi kembali.

"Cinta Pertama"

Rayhan terkejut. Jangan bilang..

"Seseorang yang telah hilang dari hidupku bertaun-taun lalu. Sosok yang selama ini aku cari keberadaannya. Aku cumaa.. pingin mengatakan banyak hal padanya" sambung Adhit. Sahabatnya masih sabar menunggu kelanjutan kisah dari Adhit yang selama ini baru ia dengar.

Adhit terdiam lagi, kali ini suaranya seperti tercekat saat akan melanjutkan ceritanya

"Semenjak kecelakaan maut itu, aku cuma ngerasa ada yang hilang. Setelah bertaun-taun berusaha untuk mengingat, ternyata yang hilang itu dia. Rasanya seperti masih ada yang belum terjawab" jelas Adhit dengan senyum getir tersungging di bibirnya.

[NOT] AFFAIR !!Where stories live. Discover now