Chapter 9

657 47 0
                                    

BRRMMM

"Lama², gue tidur"ucap Haechan mulai bosan berada di arena balap seperti ini berbeda dengan Jaemin yang terlihat bersemangat menonton balapan motor yang abru saja di mulai

"Gue jadi kangen Honey" ucap Jaemin

"Culik aja sono Honey dari kak Yuta paling lu nanti bonyok" ucapa Heachan dengan malas

"Gue belum bisa ambil motor gue, belum jatuh tempo" ucap Jaemin terlihat kesal

"Oh yah anak perempuan yang ingin melompat itu bagaimana?" tanya Jaemin

"Dia selamat dan baik² saja" ucap Haechan

"Syukurlah" ucap Jaemin

2 orang yang balapan itu sudah tak terlihatan lagi dan kami hanya tingagl melihat siapa yang menang

Haechan terlihat sedikit gelisah membuat Jaemin jafi penasaran

"Kenapa lu kebelet?" tanya Jaemin

"Gue kebelet" ucap Haechan segera bangun dari duduknya dan berlari
Jaemin menatap aneh karah temannya itu.

"Kak Yuta belum dateng², Jeno juga belum dateng" ucap Jaemin menggerutu smabip menatap jam tanganya

Haechan berlari masuk kedalam toilet segera di basuh wajahnya dengan air di wastafel lalu segera merogoh kantong celananya dan mengeluarkan botol kecil berisi butiran obat, Haechan menelan satu butiran obat itu dengan mentah²

TRINGGG

Hp Haechan berbunyi kencang membuatnya terkejut

"Hallo" ucap Haechan

"[Chan Sorry gue enggak bisa dateng, tolong bilang ke Jaemin juga yah]"

"Yaudah kalau gitu"

"[Kak Yuta udah sampe?]"

"Belum, gue tutup yah teleponnya"

"[Tunggu², chan lu enggak papah?]"

"Gue enggak papah"

Haechan segera menutup teleponnya sebelum Jeno kembali berbicara lagi, kepalanya sekarang jadi sakit sekali.

•••

"Makan yang banyak gue traktir" ucap Yuta

"Makasih bang" cengir Jemin bersemangat

"Di makan chan, jangan di pelototin aja" ucap Yuta menegur Heachan yang terlihat melamun

"Iyah kak" ucap Haechan mengangguk, Jeamin emnatap gelagat aneh dari Hacehan ini

"Wihhh" ucap Yuta saat melihat hp nya

"Kenapa bang?" tanya Jaemin

"Lupa ada janji" ucap Yuta menggeplok keningnya

"Sama siapa?" ucap Jaemin mulai penasaran karena tahu Yuta tak dekat dengan wanita manapun

"Jhony, gue harus kerumahnya sekarang kalian enggak papah kan di tinggal" ucap Yuta

"Iyah enggak papah, tapi udah di bayar kan bang?" tanya Jaemin tanpa malu

"Udah tenang aja, abisin aja" ucap Yuta

"Chan di makan" tegur Yuta laggi sambil mengelus kepala Haechan sebelum dirinya bernjak pergi

"Chan kenapa lu?" tanya Jaemin

Tak biasanya Haechan membiarkan makanan menganggur seperti ini

"Enggak papah" ucap Haehan tersenyum

INDIGO | Renjun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang