Chapter 10

640 40 0
                                    

Paginya Rena berlari kencang seperti orang yang sedang di kejar setan, sampainya di halte bus Rena tertinggal bus yang harus dinaikinya

"Bus nya udah pergi lagi" ucap Rena masih ngos²an

Rena melihat plang yang ada di halte yang menunjukkan jadwal jam bus yang akan datang

"Mana adanya nanti jam 7.10 lagi" ucap Rena kesal

Dengan kasar Rena duduk di halte berniat menunggu bus selanjutnya yang sudah pasti dirinya pasti akan telat.

"Kesel banget deh, bisa² gue tadi make acara ketinggalan buku paket lagi" ucap  Rena sesekali meremat rambut pelan dengan kesal

Mata Rena tak sengaja melihat seorang nenek yang berdiri di seberang jalan terlihat sepertinya ingin menyebrang namun belum adanya tanda untuk pejalan kaki untuk menyebrang

"Kasian banget nenek itu sendirian aja" gumam Rena yang mengingat mama dan papa nya yang pasti akan menjadi tua begitupun dirinya

Namun hal mengejutkan terjadi nenek itu tanpa takut berjalan melalu zebra cross padahal kendaraan masih lalu lalang, Rena sontak melotot terkejut karena takut nenek itu tertabrak

Dengan cepat Rena berlari menuju nenek itu yang sudah jalan menyebrang karena taku nenek tiu di tabrak motor dan mobil yang lewat

tapi yang di rasakan Rena sekarang adalah dirinya di tarik kencang kebelakang oleh seseorang pafahal belum bisa dekat dengan nenek itu hanya baru beberapa langkah jalan di jalan raya

"Lu mau mati?" ucap seseorang yang menarik Rena kencang dengan suara yang kesal

Rena melihat ornag yang menariknay menajauh dari jalan raya itu

"Kak Renjun" panggil Rena terkejut melihat Renjun kini di depannya

"Kalau mau bunuh diri jangan nyusahin orang" ketus Renjun

Melihat Renjun yang terlihat kesal Rena menyadari satu hal yaitu nenek tadi dirinya kembali menatap jalanan itu dan tak menemukan nenek yang di lihatnya

"Nenek tadi kemana?" ucap Rena seperti ornag linglung

Renjun mengerutkan keningnya dengan bingung

"Nenek? enggak ada nenek² disini, lu yang tadi dengan santainya lari ke tengah jalan padahal masih lampu hijau" ucap Renjun dengan kesal

Dan benar,  jalanan itu tak ada siapapun yang menyebarang bahkan orang² yang menunggu tanda untuk pejalan kaki pun masih setia menunggu di pinggir jalan dan tak ada nenek²

Melihat Rena seperti orang linglung membuat Renjun memutar matanya malas

"Tadi ada nenek² yang nyebrang jalan, seirus saya enggak bohong kak" ucap Rena mentap Renjun

Renjun menatap Rena terlihat dimatanya tak ada kebohongan bahkan terlihat menahan tangis

"Lu jangan nangis nanti, orang² salah paham dikira gue yang bikin lu nangis" ucap Renjun lagi

"Tapi tadi bener² ada nenek² yang lewa" ucap Rena lagi yang masih tak menyangka namun sektika dirinya mengingat ucapan Mark saat di uks

"Ren, apa lu masih nganggep semua yang lu liat itu manusia?"

"Gue rasa mata ketiga lu udah kebuka lagi, lu harus hati² karena enggak semua hantu itu baik" (Chapter 9)

Rena menggelengkan kepalanya tak terima jika itu benar kalau matanya ketiganya terbuka lagi dan sosok nenek yang dilihatnya bukanlah manusia, Renjun menatap aneh tingkah laku Rena dan mencoba mencerna semuanya

INDIGO | Renjun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang