"Padahal gue udah baikin, udah gue senyumin juga bahkan gue udah ngikut serta permainan aneh itu. Tapi tuh bocah ganggu padahal gue belum tanya ke si pendek (Rena)" ucap Renjun menggerutu saat ini ada di dlaam lift rumah sakit, untungnya di lift hanya ada dirinya saja.
"Aku ingin bertemu dengan dokter Jung Jaehyun" ucap Renjun ke respsionis
"Apa sudah ada janji?" tanya pihak resepsionis
"Sudah" ucap Renjun
"Baik tuan ambil ini, dan silakan tunggu hingga giliran tuan di panggil" ucap Esionis memberikan kartu antrian
"Terimakasih" ucap Renjun
'Mulut gue pegel dari tadi senyum terus' batin Renjun
Renjun duduk di kurai antrian sambil mendmegarkan musik menggunakan earphone
tapi matanya tak sengaja melihat, bocah lelaki tadi kini sedang bersama bocah lelaki yang terlihat lebih kecilnya darinya.
Renjun memaki maker nya dan pura² tidur saat melihat, Mark dan adiknya lewat di depannya.
'Siapa yang sakit?' batin Renjun melirik merka dari ekor matanya
"Tuan Huang, silakan masuk" ucap Suster memanggil nya tiba²
Renjun segera masuk kedalam ruangan, terlihat lelako tampan dengan jas putih tak lupa kacamata yang di pakai nya
"Duduk lah" ucap dr. Jung
Renjun duduk di kursi tepat di depan Jung duduk
"Santai saja, apa sudah makan?"
"Sudah, jika belum apa dokter akan mentraktir" ucap Renjun
"Tentu saja" ucap dr. Jung tersenyum
"Bisa ku lihat lukisan mu" ucap dr. Jung
Renjun memberikan beberapa lukisannya yang ia lakukan selama 1 bulan ini
"Apa akhir² ini kamu mengkjwatirkan sesuatu?" tanya dr. Jung
"Sedikit" ucap Renjun
"Tapi disisi lain kamu terlihat mulai bisa berinteraksi dengan baik" ucap dr. Jung tersenyum
"Sudah 1 bulan, aku memimpikan hal yang sama terus menerus" ucap Renjun
"Apa itu?" tanya dr. Jung
"Ada seorang laki² wajahnya tak terlihat jelas, dia berteriak marah padaku, aku tak ingat apa yang dia katakan saat bangun" ucap Renjun
"Aku rasa itu bisa di sebabkan oleh tekanan, sehingga terbawa ke alam sadar. tapi aku tetap percaya apa yang kamu ceritakan" ucap dr. Jung
"Tapi cobalah untuk fokus dan mengingat apa yang ada di dalam mimpimu, agar aku bisa membantu mencarikan solusinya" ucap dr. Jung
"Terimakasih dok" ucap Renjun
"Jangan meminum obat tidur, cobalah cara lain agar dirimu bisa tidur" ucap dr. Jung
"Aku bahkan takut untuk menutup mata, rasanya tak nyaman seperti aku ada sisi yang berbeda" ucap Renjun
"Gambar, apa yang ada di dalam mimpi yang kamu ingat lalu perlihatkan padaku, oke" ucap dr. Jung
Renjun mengangguk setuju dengan apa yang di ucapkan dokter Jung
"Baiklah ini resep obat nya, bulan depan jadwal mu lagi jangan lupa" ucap dr. Jung tersenyum
"Terimakasih banyak dok" ucap Renjun lalau keluar dari ruangan dokter Jung.
Renjun berjalan menuju rumah susun tempat ia tinggal, setelah turun dari bus.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO | Renjun [END]
TerrorKim Rena gadis indigo yang bisa melihat mereka yang tak terlihat dengan jelas, namun saat usia 12 tahun mata ketiganya sudah ditutup dengan rapat. saat Ospek masuk SMA, Rena di hukum untuk mencari buku yang di tentukan oleh panitia ospek di sebuah...