Chapter 32 (End)

840 36 2
                                    

"Ren"

"Rena, bangunlah"

Rena terasa berat untuk membuka matanya, tapi di bisa mencium bau yang tak ia sukai

'Apa gue di rumah sakit' batin Rena
Rena juga dapat mencium bau parfum milik mamanya.

Mata Rena sepenuhnya terbuka namun semunya terlihat kabur, Pencahayaan ruangan menyilaukan nya.

"Syukurlah, kamu sudah sadar nak" ucap mama tersenyum bahagia

"Mama"

"Mama akan panggilan dokter, tunggulah sebentar" ucap Mama keluar ruangan untuk memanggil dokter

Rena melihat sekelilingnya, ini terlihat asing. Kesadarannya masih belum kembali sepenuhnya

"Keadaan, nona Kim sudah memabaik tidak ada yang perlu di khawatirkan" ucap sang doktef

"Terimakasih dok" ucap Mama

Sekaranh hanya ada mama dan Rena di dalam ruangan.

"Ingin minum?" tanya Mama

Rena hanya mengangguk, tenggorokan nya terasa sakit, Rena meminum segelas air di bantu Mama

"Setelah kamu tak sadarkan diri selama 3 hari, mama senang melihat mu lagi" ucap Mama

Rena mencoba mengingat apa yang terjadi

Perpustakaan

Injun

Mark

Rena mulai mengingat semuanya dengan sangat jelas, ia kira itu hanyalah mimpi

"Mama mendengar kabar kalau kamu terluka, ada orang gila masuk kedalam sekolah yang melukaimu dan temanmu" ucap Mama bercerita

'Orang gila? itu jelas² kembaran kak Renjun apa ada yang menutupi kejadian ini?' batin Rena

"Bagaimana keadaan teman ku ma" tanya Rena saat teringat Mark, sebelum tak sadarkan diri Rena sekilas melihat Mark datang

"Dia sudah membaik, kemarin keluarganya sudah datang menjemputnya pulang" ucap Mama

"Syukurlah" ucap Rena

"Oh yah, ada tiga anak perempuan kemari mereka bilang temanmu, tapi saat itu kamu belum sadar" ucap Mama

"Mereka memang teman ku ma" ucap Rena

"Selain itu juga, ada anak laki² datang kemari dia bilang kalau dia seniormu di sekolah dan menitipkan ini" ucap Mama memberikan Rena sebuah kotak kado

Rena tak merasa kenal dengan orang yang mama katakan barusan.

"Sayang sebentar yah, papa menelepon "ucap Mama menujukkan Hpnya yang berdering lalu pergi keluar

Rena menatap kotak kado berukiran sedang, tanpa curiga Rena membukanya dan terlihat hanya sebuah amplop putih

Rena membuka amplop itu berisikan sebuah surat pendek.

Hai, Rena
Ini Renjun, saat kamu membaca surat ini saya sudah terbangun dari tidur panjang. Saya senang bisa bertemu denganmu pertamakali saat di perpustakaan, saya kira saya akan sendiri ternyata kamu tahu saat saya hadir. Ini memang terdengar rumit, saya meminta maaf atas perbuatan saudara kembar saya Huang Injun. Selanjutnya semoga kita bisa berteman baik

Huang Renjun


Membaca isi surat ini membuat Rena tersenyum senang, karena Renjun masih hidup dan mengirimkan nya sebuah surat.

"Berarti memang benar, yang gue liat di perpustakaan itu memang Kak Renjun" ucap Rena

Ternyata tak hanya ada surat saja namun di dalam amplop itu terdapat alamat rumah sakit

INDIGO | Renjun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang