" nona Andin "
Andin mengernyitkan dahi bingung, kenapa pria itu tau namanya...?
Apa dia mengenalinya...?Iya saya...?
Bisa bicara sebentar nona...?
Andin berdenyit bingung namun mencoba menetralisir diri mengikuti kemana pria itu berjalan menyingkir dari sedikit keramaian market
" baik ada apa yah "
Setelah berbicara, Andin pergi bersama pemuda itu meninggalkan keranjang belanjaannya begitu saja. Gadis itu memasuki sebuah mobil yang dikendarai oleh pemuda yang berbicara dengannya tadi lalu pergi dari sana.
Cukup lama mobil melaju ditengah jalan raya, sepanjang perjalanan Andin hanya diam memandang suasana diluar mobil melalui kaca dihadapannya hingga mobil Itu berhenti di sebuah restoran mewah.
Mari ikut saya...!
Ucap pemuda itu dibalas oleh Andin dengan anggukan dan melangkah mengikuti pemuda itu menuju sebuah ruangan yg bertuliskan." Privat room "
Saat memijakkan kakinya ke dalam ruangan yang cukup besar itu Andin disuguhkan dengan pemandangan elegan khas restoran mewah. Sebuah televisi berukuran besar dengan serangkaian home theater ada didepan matanya.
Lalu meja makan panjang dengan 10 kursi mengitari ada di bagian tengah ruangan. Disamping kanan tersusun dua nakas panjang dengan beberapa hiasan dan bunga diatasnya. dan dikiri ruangan terdapat window seat tepat dibawah jendela besar yang memperlihatkan suasana kota didepan sana.
Lalu mata Andin melihat seorang wanita Paruh baya, berperawakan tinggi bak seorang model internasional. Mengenakan setelan hitam di depannya terlihat cantik dengan kalung dan anting mutiara dileher dan telinganya. Sedang duduk di salah satu kursi di depan meja itu.
Andin melangkah ragu berdiri di depan wanita yg kini berdiri dihadapannya itu, dia mengenal siapa yang ada dihadapannya sekarang. Ya siapa yang tak mengenal " Rossa Sadjana surowilogo " ibunda Aldebaran Surowilogo istri dari Hartawan Surowilogo. Pemilik perusahaan tempat dia bekerja sekarang.
Wanita itu tersenyum samar mempersilahkan Andin duduk. Memanggil waiters dan memberi kode padanya untuk segera membawa minuman yg sudah dia pesan sebelumnya. Sedang pemuda itu sudah pamit meninggalkan ruangan meninggalkan Andin dan Rosaa berdua.
Selamat siang Aaa...
Rosa menggantung kalimatnya mengisyaratkan Andin menyebutkan namanya.
Andin bu, nama saya Andin..!
Balas Andin memperkenalkan diri. Dibalas anggukan dan senyum di bibir Rossa.
Aah Andin silahkan duduk...!
Ucap Rossa masih dengan senyum elegannya, Andin duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Rossa. Rosa kembali tersenyum memulai pembicaraannya.
Baiklah Andin apa kau tau kenapa saya mengajakmu bertemu disini sekarang.....?
Andin menggeleng pelan, meremas telapak tangannya sendiri lalu memain mainkan telunjjk dan ibu jarinya mencoba menetralisir kegugupan.
" Baiklah Andin saya akan membuka percakapan jika begitu, ini mengenai kedekatanmu dengan Anak saya Aldebaran. "
Apakah kamu benar - mencintai Aldebaran...?
Andin mendongak, tidak menyangka dengan pertanyaan yg keluar dari bibir Rossa. Gugup dia menghembuskan nafas seraya mengangguk pelan.
Rossa tersenyum samar, melanjutkan pertanyaan.
Saya ingin tau..!
apakah kau tau apa konsekuensi nya menjalin hubungan dengan Aldebaran. Sebelum kau memutuskan bersama dengannya..?
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Love
Fanfictionsalahkah aku jika mencintai dia..? jujur bukan maksudku untuk bermain api dan merebut cintanya darinya tapi keadaanlah yg memaksaku untuk masuk ke keadaan seperti itu. lalu bisakah aku dikatakan bersalah karenanya...? sungguh aku tidak mengerti, "...