Aku tidak sebodoh itu untuk percaya dengan mu cewek biadab, sedang mental adikku jelas - jelas terganggu karena perbuatanmu.
Balas Nathan tangannya semakin menempelkan pisau di ceruk leher Adinda.
Lepaskan aku...!
Lepaskan dia....!Teriak dinda, Aldebaran yang ada di depan nathan ikut berteriak, nathan tertawa terbahak.
Tangan kirinya semakin erat mendekap bahu Adinda. Dan tangan kanannya sudah benar - benar menempelkan pisau yang dia pegang di kulit leher dinda, membuat leher gadis itu sedikit mengeluarkan darah karena tergores pisau.
Hentikan semua ini nathan....!
Teriak Al lagi, namun sreeet bugh aaaaah
Dinda yang baru saja berhasil melepaskan tali yang mengikat kedua tangannya. Saat dia tiba - tiba memukulkan siku tangan kanannya ke belakang dan tepat mengenai ulu hati nathan. Sedang tangan kirinya baru saja akan menjauhkan tangan nathan yang menggeggam pisau agar tidak melukai tubuhnya.
Namun ternyata nathan bisa menangkap pergerakan Dinda itu. Tangan kirinya dengan sigap menangkap sebelah tangan Dinda dan memitingnya ke belakang mengunci kembali pergerakan gadis itu
Dinda...!
Praaang...!
pisau di tangan nathan sempat terjatuh namun secepat kilat pemuda itu mengambil pisau itu dengan kakinya melemparkannya keudara dan menangkapnya lagi dengan tangan.
Aaaah sial...!
hardik Al yang baru saja ingin menghajar nathan namun pemuda itu mendekatkan pisaunya di ceruk leher dinda untuk ke dua kalinya.
Lepaskan dia nathan....!
ayo kita selesaikan ini secara gentle sesama laki - laki.
Teriak Aldebaran dibalas seringai ejekan di wajah Nathan pria itu menempelkan pisaunya lebih dekat ke leher Adinda.
Untuk apa...?
" Agar kau bisa dengan mudah membalas rencanaku yang sudah menyuruh orang - orang melakukan percobaan perkosaan pada kekasihmu...? "
Ucap Nathan, membuat Al yang mendengarnya mengepalkan tangannya geram. Ia baru mengetahui dalang dibalik perbuatan keji yang di alami Andin dari bibir pemuda itu.
Bodohnya dia, kenapa dulu tak menaruh curiga sedikitpun dengan kejadian yang hampir merenggut kesucian Andin itu.
Sial rupanya kau....!
Aldebaran melangkah hendak menghajar Nathan, tapi nathan mengancamnya dengan menempelkan lebih dalam pisau ditangannya pada leher Adinda dan menyeret gadis itu sedikit kebelakang mendekati arah pintu keluar.
Aaaa aaaaa..!
Jangan mendekat, atau aku akan benar - benar melukai dia..!
Teriak nathan kembali memundurkan langkah membuat Dinda terpaksa mengikutinya.
Nathan menyeret Dinda mundur melewati beberapa anak buahnya yang terkapar terluka juga orang - orang Aldebaran yang ada disana. Kaki keduanya baru saja menggapai pintu keluar saat.
Rendi sampai disana.
Jangan bergerak...!
Atau aku akan menebas lehernya...!Teriak Nathan mengancam, Rendi dan beberapa polisi yang datang bersamanya.
Saudara Nathan turunkan pisau itu...!
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Love
Fanfictionsalahkah aku jika mencintai dia..? jujur bukan maksudku untuk bermain api dan merebut cintanya darinya tapi keadaanlah yg memaksaku untuk masuk ke keadaan seperti itu. lalu bisakah aku dikatakan bersalah karenanya...? sungguh aku tidak mengerti, "...