Part 5

373 30 9
                                    


Pagi yang mendung hujan rintik rintik sepagi ini mengguyur jalanan kota yang sudah terdengar hiruk pikuknya sejak ba'da subuh tadi, makin terlihat sesak jalan - jalan dipenuhi dengan kendaraan - kendaraan roda 4 yang sibuk membunyikan klakson bersautan diiringi desingan mesin dari kendaraan roda 2 yang mengapit di kiri kanan kendaraan roda 4 belum lagi deretan manusia yang sibuk berdesakan memasuki pintu - pintu MRT  saling mendahului untuk secepat mungkin sampai di tempat kerja masing - masing.

Aku merapatkan jaket varsity yang baru datang 2 hari lalu hasil dari jari - jari ku yang hoby berjelajah di situs - situs belanja online entah berwarna orange, hijau atau biru. Aku menurunkan sedikit payung yg ku pegang menghindari ranting pohon yang baru saja ku lewati payung berwarna purle, warnanya senada dengan jaket yang ku pakai saat ini.

Iya aku memang menyukai warna itu, hampir semua barang yg ku punya memiliki warna sama walau tak ku pungkiri aku juga punya banyak barang dengan warna yg berbeda. Ku pikir tak harus melulu menggunakan warna kesukaan karena tuhan menciptakan banyak warna agar hidup kita lebih ceria bukan. Jadi kita harus menggunakan semua warna itu bukan hanya satu.

Aaah alasan klise memang tapi entahlah aku menyukainya. Ku langkahkan kembali kaki ini berbelok menyebrangi jalan kecil dan berdiri tepat di depan sebuah pusat perbelanjaan. Terlihat jelas icon bola dunia dengan ring ditengahnya lalu Tulisan " The Galaxy " bertengger tepat disamping kiri bola dunia itu.  icon yang cantik sesuai namanya memang tapi kurasa lebih bisa ku sebut itu planet Saturnus atau Uranus karena cincin ditengahnya ckckck entahlah.

Saat masih berdiri memandangi icon itu sebuah mobil berbelok masuk dan " aaaah "  seketika aku hampir basah kuyup. Roda besar mobil itu melewati  genangan air dan sukses menyipratkan airnya kearahku. Mengguyur membasahi jaket varsity yang ku pakai.

Aaaah sialan...!
pekikku tertahan.

Hampir saja aku murka jika tidak melihat siapa pria yang keluar dari mobil Hummer 3 berwarna hitam itu.

Dia Aldebaran Surowilogo CEO PT Surowilogo Company. Aku masih berdiri mematung memperhatikannya berharap jika ia akan melihat keadaanku dan mengucapkan maaf. Tapi apakah kau tau apa yg terjadi...? Pria itu turun dari mobilnya dan menoleh ke arahku, melepas kaca mata hitamnya sebentar lalu berjalan mengindahkanku  menyuruh petugas valet memarkir mobilnya setelah ia menyerahkan kunci mobil dan melenggang masuk ke dalam gedung.

Aaaargh sialan dasar orang kaya...!

Pekik ku melampiaskan kesal melangkah memasuki gedung masih dengan menggerutu ria. Emang begitu kali ya semua orang kaya mah sama Arogan, gak pernah sudi bilang maaf ataupun terima kasih pada orang lain. Benar - benar gak bisa dibuat contoh emang.  Masih menggerutu diriku memasuki ruang loker dan menjatuhkan diri di kursi yg ada disana.

Jingga yang sedari tadi memperhatikanku mendekat.

" Lu kenapa Din masih pagi udah ngedumel sana sini. "

Jingga memperhatikanku yg tengah menaruh payung yg tadi ku pakai dikotak tempat payung. kujawab pertanyaan jingga dengan dengusan kecil sambil membuka jaket varsity ku yang basah.

Lah pake basah itu jaket, mandi ujan lu..?

Kali ini bang Ega yang bertanya.

" Iya gara - gara ini aku udah bicit pagi - pagi gini. "

Dengusku mengambil pakaian seragam diloker dan memasuki ruang ganti. Mengganti pakaian yg kupakai tadi dengan seragam mall yg berwarna hijau mint lalu segera keluar dari sana.

Moon LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang