Part 27

395 58 11
                                    

Malam hampir larut saat Pria berkulit putih itu berdiri menatap lampu - lampu kendaraan yang berlalu lalang di jalanan dibawah sana, terlihat seperti mobil - mobil mainan yg sering ia mainkan saat kecil dulu, satu tegukkan terakhir coffe dalam gelas yg digenggamnya itu ia nikmati saat handphone diatas meja teras kamarnya berdering.

Pria itu berbalik dan mengangkat telpon dari nomor tanpa nama yg ada dilayar.

" halo "

" halo Assalamualaikum pak, kami dari UDD pusat lenteng agung. Ingin mengkonfirmasikan pada bapak jika darah dengan golongan O rhesus negatif yang bapak cari sudah tersedia pak, dan bapak di minta datang untuk segera mengambilnya.

Waalaikumsalam, aah iya baik - baik saya akan segera kesana sekarang. Terima kasih.

Baik pak kalo begitu terima kasih kembali.

Rendi menutup panggilan telpon bergegas masuk ke dalam Apartement miliknya mengambil jaket dan kunci mobil lalu pergi menuju Bank Darah yang dimaksud. Beberapa jam kemudian dia terlihat tiba di rumah sakit membawa darah yang di butuhkan dan memberikannya pada Al.

Makasih Rend, gimana ceritanya kamu bisa dapet darah ini, bukannya tadi kamu bilang disemua bank darah stock golongan darah O negatif kosong?

Hmm iya pak memang kosong awalnya tapi tadi tiba - tiba saya mendapat kabar melelui telpon jika beberapa jam yang lalu ada seorang laki- laki datang menyumbang darahnya disana dan golongan darahnya sama dengan ibrahim ( O rhesus negatif ) makanya mereka segera menghubungi saya untuk kesana mengambil ini.

Mencurigakan...( batin Al )
Dia menoleh pada Putri yg duduk tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Put, ini darah yang dibutuhkan. Tolong berikan pada perawat.

Putri mengambil kantong darah itu dan bergegas ke ruang perawat jaga ( saat ini ibrahim sudah dipindahkan di ruang rawat inap )

Rend sini ikut saya..!

Aldebaran membawa rendi keluar ruangan sedikit menepi menjauh dari sana takut jika putri datang dan mendengar pembicaraan mereka.

" ada apa pak "

Al sedikit menundukkan kepalanya membisikkan sesuatu ditelinga rendi yang mengangguk mengerti apa yang diperintahkan lelaki itu.

Baik pak, akan saya selidiki.

Ok, ingat jangan sampai ada yang tau Rend.

Siap pak, akan saya laksanakan sesuai perintah.
bapak, kalo begitu saya permisi pak.

Ya, terima kasih Rend.

Sama - sama pak Assalamualaikum.

Rendi meninggalkan tempat itu Al pun kembali ke kamar rawat cha cha. Kembali berkutat dengan pekerjaannya dalam laptop di atas meja sofa di sudut ruangan.

 Kembali berkutat dengan pekerjaannya dalam laptop di atas meja sofa di sudut ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Moon LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang