Part 39

253 36 9
                                    

Hari menjelang sore. Langit senja terlihat berwarna jingga saat Andin melangkahkan kaki hendak keluar dari gedung kantor tempat dia bekerja. Tanpa dia sadari Aldebaran juga ada disana, dibalik kemudi sebuah mobil yang terparkir di gedung yang tak jauh dari kantor Andin. Memperhatikan Andin dan sekelilingnya.

Flash back

Sini dengerin gue...!

" Ntar gue jalan dulu buat nyerempet cewek itu, sampe dia jatoh, setelah dia jatoh lu tabrak dia, terserah lu mau tabrak dimana, lu lindes kek kakinya, perutnya atau apalah terserah lu yg pasti lu harus pastiin dia  abis. "

Ujar joni sedikit berbisik di telinga Sultan yang mengangguk mengerti.

Paham lu...?

Ok, paham, paham..!

Flash back off

Aldebaran mengepalkan tangannya mengingat kembali kata - kata yang dia lihat diucapkan oleh dua orang pengendara motor itu.

Tiba - tiba handphonenya berdering.

" Halo boss kami sudah siap di posisi masing - masing. "

Bagus, lakukan sesuai rencana, jika dia lolos dari saya, kejar dia, kepung, habisi kalo perlu, jangan biarkan dia lolos...!

Baik boss...!

Ok, jangan lupa, telpon polisi, pastikan mereka datang tepat saat kita berhasil meringkus mereka.

Kalimat yang keluar dari bibir Al sebelum dia menutup panggilan telpon. Dari tempatnya dia bisa melihat dua orang pengendara motor disamping gedung tempat Andin bekerja, 4 gedung lebih jauh dari tempatnya berada. Keduanya sudah bersiap diatas motor masing - masing menunggu kehadiran Andin dan menjalankan rencananya.

Dia juga melirik pada orang - orangnya yang ada ujung kanan dan ujung kiri jalan tepatnya di persimpangan lampu merah. Orang - orang yang siap menyergap 2 orang pengendara motor yang ingin mencelakai Andin.

Tak lama dari dalam gedung Andin mulai melangkah keluar berjalan di area parkir hendak ke arah trotoar menunggu taxi online seperti kebiasaannya setiap pulang kerja.

Kedua motor tersebut mulai  bersiap dengan rencananya, Aldebaran pun mulai menghidupkan mesin mobil. Tepat saat salah satu pengendara motor itu menjalankan motornya ke arah Andin, tepat saat itu mobil yang dikendarai Al muncul dari arah samping dengan kecepatan tinggi sengaja menabrak pengendara motor itu hingga terpental jatuh.

Aaaaah...!

Terdengar teriakan dari Andin, saat melihat tabrakan itu terjadi didepan matanya. Lalu belum sempat pengendara motor itu berdiri dari tempatnya datanglah 4 motor ke arahnya 3 motor mengepung si pria.

1 motor lainnya mengejar 1 pengendara yang hendak mendekati dan menolong temannya namun ia urungkan setelah melihat 4 motor mendekat ke arah mereka.  .

Ke 3 orang berhelm itu mengepung pengendara motor yang terjatuh itu lalu menghajarnya ditempat.

Andin menutup matanya gemetar takut, ingatannya kembali pada kejadian di malam saat dia dikerubungi oleh 6 orang preman di taman dekat kantor dulu.

Al yang melihat Andin menyadari hal itu, pemuda itu bergegas keluar dari mobil, membawa gadis itu dalam peluknya menenangkan.

Ndin, Ndin kamu gak papa...?

Moon LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang