一🌺一

144 30 0
                                    

Sekarang Samuel sudah siap dengan seragam sekolahnya ia sedang menunggu Travis yang katanya ingin memboncengnya.

Selang beberapa menit akhirnya Travis tiba ia dan menunggu Samuel di depan gerbang pagar rumahnya.

Setelah berpamitan Samuel langsung menghampiri Travis yang sedang asik memainkan handphonenya.

"Udah?berangkat sekarang?" Tanya Travis dan di jawab anggukan oleh Samuel, Tampa menunggu waktu yang lama mereka pun berangkat.

Bel istirahat berbunyi dan Samuel memutuskan untuk pergi ke perpustakaan sendiri, dia lagi di fase pengen sendirian dulu.

Untuk sekarang rasanya Samuel sangat bingung jika menyangkut soal perasaan, tidak tahu kenapa, tiga stranger masuk ke dalam hidupnya yang entah dari mana munculnya dan mengobrak abrik hatinya.

Dia tidak tahu mengapa dia bisa menyukai pria bongsor-bongsor itu padahal kan dia tidak pernah sama sekali menyukai orang. Walau sekalinya suka seseorang sekali tiga.

Hanya saja dia bingung dia tak mau memilih salah satunya jika,ia mememilih salah satu dari mereka pasti dia akan kehilangan keduanya lagi.

Ntah lah, dia juga tidak ingin berada di kondisi seperti ini, apakah dia harus menjauh saja dari mereka? Tapi dia bakalan kehilangan mereka semua dong.

"Ahhh bingung anjing!" Teriakan Samuel sukses membuat orang yang ada di perpustakaan mengalihkan perhatian kepadanya, tolong ingatkan Samuel bahwa dia sedang di perpustakaan.

"Sorry" ujarnya pelan.

Dia ingin menceritakan masalahnya ini pada temanya, tapi pada siapa? Nanti juga kalau dia cerita akankah mereka tidak ingin menemaninya lagi? Ya semoga saja.

Dia ingin menceritakan masalahnya ini pada temanya, tapi pada siapa? Nanti juga kalau dia cerita akankah mereka tidak ingin menemaninya lagi? Ya semoga saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Travis dan Jhon sedang berada di kantin, sadari tadi mereka saling menatap tidak suka satu sama lain.

Niat ingin keluar dari kantin tiba tiba saja tubuh bongsor Jhon di tarik oleh Travis dan di bawa ke belakang sekolah.

"Apa maksud lu?"

"Suka lu sama Samuel?" Tanya Travis ttp.

"Kalau iya kenapa kalau engga kenapa?" Tanya Jhon sambil menyilangkan tangannya di dada.

"U know i like him?" Tanya Travis dan mampu membuat Jhon berdecih.

"U know i like him too?" Tanya Jhon kembali.

"Ohh jadi lu mau kita selisihan nih?"

"Yah idk, gue ga ikhlas kalau lu dapatin dia dan lebih ga iklasnya lagi kalau Justin dapatin dia" mendengar itu sukses membuat Jhon kaget, what? Justin suka sama Samuel juga? Apa apaan ini? Tidak bisakah dia memenangkan hati Samuel? Mengapa harus bersaingan? dengan temannya sendiri lagi, walau tidak terlalu dekat, tapi sama saja dong mereka bersaingan.

"Keputusan bukan di gue, elu ataupun Justin itu keputusan ada di tangan Samuel, mau dia milih gue, mau dia milih Justin itu bukan kita yang nentuin, gue tau lu suka sama dia tapi ingat lu harus hargai keputusan dia, yah itupun kalau dia suka sama kita bertiga" kata kata terakhir sukses membuat Travis merasa agak gimana gitu, bener juga, tidak mungkin kan Samuel menyukai mereka? Aneh aneh saja.

"Tau dah gue gue mau dia"

"I want him too, don't be selfish"

"Udah mending lu sama Justin aja kalau kata gue"

"Sini kepala lu gue tempeleng"

Setelah itu mereka semua kembali ke kelasnya masing masing, mereka sempat melihat bahwa Justin sedang bersama dengan Samuel berdua.

Baru juga di tinggal beberapa menit dh nyosor aja lu tin-Jhon & Travis.

Baru juga di tinggal beberapa menit dh nyosor aja lu tin-Jhon & Travis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
anemone.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang