"loh Sam? bang Jay? ngapain di sini?" tanya seorang yang entah muncul dari mana dengan wajah bingungnya
"lah elo yang ngapain kesini?" tanya Jay
"gue mah tinggal disini bang, elo pada? mau liat siapa kesini?"
"oh elo tinggal di sini juga tin?" orang yang tak lain adalah Justin menganggukkan kepalanya lalu kembali menatap heran mereka
"kita baru pindah kesini, baru aja kemarin" saut Samuel yang sadari tadi diam di tempatnya, mendengar itu Justin langsung menyunggingkan senyumnya, apakah ini pertanda dari dewi persik?eh maksudnya dewi portuna bahwa ia akan bisa lebih gesit mendekati si mungil, ehh tapi tunggu, bukanya ia kemarin ingin pindah ke kostan saja? mengapa dunia sangat tidak mendukung sekali, huh, haruskah ia membatalkan janjinya dengan Travis? ah mungkin sajaa ketika ia tau bahwa Samuel pindah kesini pasti ia akan sangat senang, batinnya
"oh iya, kenapa ga ngabarin ell kan gue bisa bantuin kalian pindahan"
"engga papa kali, barang kita juga ga banyak-banyak amat di sini, ga mau mampir bentar? kita lagi belanja banyak banget ini sekalian party" ajak Jayden yang tentu saja di angguki antusias dua manusia tersebut.
setelahnya mereka memasuki tempat tinggal Jay dan Sam yang terletak di lantai 2 no 151, mereka tak mau mengambil yang terlalu jauh, takut melamain urusan, sedangkan apartemen milik Justin berada di lantai 3 no 205 jadi bisa di bilang sedikit jauh jarak di antara mereka.
kembali lagi pada cerita mereka, Jayden mengajak beberapa temannya untuk datang ke tempat nya, dan Samuel juga mengajak temannya yang lain untuk mampir ke apartemen mereka.
dan jadilah sekarang apartemen mereka sudah di isi oleh Aska, Kavin, Danny, Juna, Noel dan Javian, hanya bersepuluh mereka di sana namun ributnya ribut banget, awalnya Samuel ingin mengajak sang pujaan hati, namun masih ia urungkan, takut ia mengganggu aktivitas mereka jadilah ia tak menghubungi Travis dan Jhon.
mereka memutuskan untuk memanggang daging dan memasak beberapa mie instan yang baru mereka beli tadi, sebenarnya mereka ingin bbqan outdoor, namun melihat cuaca yang tak sedikit bagus jadilah mereka memanggang di dapur saja, untung fasilitasnya lengkap jadi mereka tak susah-susah untuk menghidupkan api lagi.
selang beberapa menit akhirnya mereka selesai dengan semua kegiatannya, semua makanan sudah tertata rapi di meja makan, mereka pun menduduki kursi masing-masing dengan tenang, hingga dimana handphone milik Juna berbunyi menandakan ada yang menelfonnya.
"hallo? kenapa?"
"..."
"tempat si jay"
"..."
"pindahan dia"
"..."
"ya mana gue tau, ini aja mendadak cok" Juna melirik Jay sebentar berbisik menanyakan dia boleh atau tidak untuk berkunjung ke sini, dan langsung di angguki antusias sama Samuel padahal yang di ajak bukan dia.
"yaudah kesini deh lo, ntar gue share lokasinya" setelah itu dia meletakkan kembali handphonenya, lalu melirik Jayden yang sedikit tersenyum, ia menyenggol Kavin yang ada di sampingnya untuk melihat ke arah Jayden, langsung saja ia lemparkan sebuah anggur tepat mengenai hidung mancungnya, namun sama sekali tak di geburis oleh Jayden, Juna juga melakukan hal yang sama, namun tetap saja tak ada respon dari temannya itu melihat itu kini semua mata teralihkan ke Jayden, ia yang me menyadari bahwa seperti ada yang melihatnya melirik tajam kearah mereka semua
"mata lah anjing" speechless, mereka tidak bisa ber word word, soalnya agak jarang kakak yang satu ini ngegas, terlebih lagi dia kan OSIS
"ya elo tolol senyum mulu dari tadi, agak takut gue elo kesurupan" kembali lagi Kavin melempar anggur ke arah Jayden tapi Jayden langsung menerimanya lewat mulutnya, ia langsung mengunyah semuanya tanpa memperdulikan Kavin yang sudah misuh-misuh, mereka cuma bisa geleng-geleng kepala melihatnya sampai dimana bel apartemen berbunyi, dengan sigap Samuel membuka pintu tersebut, ia langusng terdiam melihat siapa yang datang.
"hi Sam" sapa Juna seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal
"ahh hi kak, masuk kak"
"sorry ya mereka maksa buat ikut tadi"
"yaudah kak gapapa, kalian masuk juga sana" dengan wajah yang sedikit kusut mereka pun memasuki ruangan tersebut, dan langsung menatap Justin tajam, ahh ternyata disini bocahnya, batin salah satu dari mereka yang tak lain dan tak bukan adalah Travis.
"wahh ma bro akhirnya datang juga lo pada, sini sini duduk, anggap aja rumah sendiri ya" seru Justin dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Samuel, mereka pun akhirnya menyapa satu sama lain dan duduk di meja makan bersama mereka, enak juga ya datang-datang tinggal makan, batin David dan Jhon
"gaya mu tan tan" ujar Javian yang sudah lelah dengan kelakuan budak yang satu ini.
"shutt diam ya lo, gue tempeleng pala lo ntar"
"bacod deh lo, noh makan" Kavin memasukkan salak yang sudah di kupas kedalam mulut Justin dan membuat dia langsung diam, mereka semua tertawa melihatnya
"awas ya lo bang Vin, gue tandain muka babi lo"
"anjing, maju sini lo bangsat"
"elo sini maju anjing" Justin sudah menggulung lengan baju kemejanya begitu juga dengan Kavin
"ribut banget sih elo pada" ucap Noel yang juga mungkin sudah muak mendengarnya
"DIAM" ujar mereka bersama sama
"sini lo tai" ujar Kavin
"EHH DAHHH DIAM DEH, DI DEPAN MAKANAN TUH GA BOLEH NGOMONG KASAR KASAR" amuk pria mungil dengan gaya fashionablenya ya itu Danny dan membuat semua orang kicep, udah sak tuan rumahnya pun kicep, huh rasanya ingin sekali mereka menyumpeli mulut Justin dengan batu bata saja.
huh, weekend mereka hari ini sangat menyenangkan, untung mereka tak ada yang menyadari gerak gerik aneh Samuel dan para buah hatinya, ia sangat senang bisa berkumpul seperti ini, terlebih lagi ketika mereka berada di meja makan hari ini yang di isi dengan canda tawa dari mereka, tentu saja di dominasi dengan kehebohan dari Justin Saepudin huh seru sekali rasanya, memang lebih baik mendadak dari pada di rencanakan, semoga kedepannya bisa begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
anemone.
Action🐰ֹ ㅡ 𝐀𝐍𝐄𝐌𝐎𝐍𝐄 ㅡ 🐰ֹ ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━ 𝖡unga anemone berasal dari air mata dewi Aphrodite, tumbuhlah Anemone. Sehingga banyak yang menyimbolkannya sebagai bentuk pe...