一🌙一

140 24 0
                                    

Hari ini Jayden dan Samuel sudah resmi tinggal di apartemen, biar Samuel lancar ngapelnya.g

awalnya sang ibunda tak mengizinkan mereka buat tinggal di apartemen tapi karena dengan segala bujukan dan segala cara akhirnya mereka di perbolehkan, itu pun juga dengan bantuan dari ayahnya Samuel, karena merasa bahwa ayahnya masih bertanggung jawab atas hak hidup Samuel dan merasa bersalah atas apa yang dilakukan oleh kakak ipar perempuannya itu.

Samuel merasa senang ketika ia di perbolehkan tinggal di sana, tapi dengan syarat Jayden harus ikut, niat awalnya Samuel mengajak Jayden itu benar, tapi ya beda tempat tinggal lah, gitu maksudnya, tapi tak di perbolehkan, dan untuk biaya dua apartemen itu bukan uang yang sedikit jadi Samuel iyain aja, jadi mereka memilih yang dua kamar saja.

Berhubung besok hari libur jadi mereka membereskan semua baju serta barang yang mereka bawa, tak banyak hanya sedikit barang berharga dan baju saja, tak mau capek-capek karena mereka orangnya mageran.



Berhubung besok hari libur jadi mereka membereskan semua baju serta barang yang mereka bawa, tak banyak hanya sedikit barang berharga dan baju saja, tak mau capek-capek karena mereka orangnya mageran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jam menunjukan jam 08.32 pagi namun manusia dua ini tak ada yang bangun, tak seperti biasanya ketika di rumah mereka jam 7 sudah jengkang jengking di depan halaman rumah, tapi sekarang tak ada lagi seperti itu.

hingga sekarang jam menunjukan jam 10 siang tak ada satupun yang bangun, tapi tak lama setelahnya handphone Jayden berdering, ia bangun lalu melihat handphone miliknya dan tertara nama "emak gue" lalu ia mengangkat telepon tersebut.

"halo Jay kalian udah sarapan belom" tanya ibu Jayden di sebrang sana, Jayden yang belum terkumpul nyawanya hanya diam tak menyahut

"jayy!! baru bangun kamu kan? kebiasaan anak orang" mendengar itu Jayden langsung menjauhkan handphonenya dari telinganya dan masih terdengar ibunya mengoceh terus-terusan

"maaf, semalam kita kelaman nyusunin bun jadi kesiangan"

"Halah alasan kamu, sekarang cepat mandi, bunda udah pesanin makanan, bangunin Sam juga"

"hemm" setelah itu panggilan di putusakan secara sepihak, Jayden kembali merebahkan badannya dan kembali tertidur. heem kurang ajar emang.

mereka berdua sedang ada di ruang tamu, sedang duduk manis sekalian meratapi nasib, mereka bingung mau ngapain hari ini, ingin keluar tapi terlalu males turun kebawah, alhasil mereka cuma berdiam diri di sana.

namun entah pikiran dari mana Samuel mengajak Jayden untuk berbelanja, lagi pula mereka tak memiliki banyak bahan makanan di sini, tak mungkin kan mereka terus saja mengharapkan hantaran dari ibunya? mereka harus belajar memasak untuk tak mengganggu wanita kesayangan mereka ini.

dan jadilah mereka keluar ke supermarket terdekat, tak jauh dari apartemen mereka mereka sama-sama berbanja, mereka mengambil beberapa daging, sosis, ramen, dan bahan dapur lainnya, serta beberapa cemilan dan minuman untuk mengisi kuklas mereka, tak lupa juga dengan sayuran sehat, walaupun Samuel tak terlalu menyukai sayur, tapi tak apa, ia akan mencoba untuk makan makanan yang lebih sehat sekarang.

selesai berbelanja mereka pun memilih untuk kembali, ketika sedang asik bercerita di jalan seseorang menyapa mereka.

"loh Sam? bang Jay? ngapain di sini?"

anemone.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang