一🍇一

278 43 1
                                    

Sesuai janji yang di janjikan, Samuel beneran pindah ke rumah Jayden, betapa senangnya sang ibunda melihat Samuel kembali lagi, karena dia juga sangat sayang dengan Samuel, begitu juga dengan Samuel, Jayden juga sangat senang sekarang dia memiliki teman untuk menemaninya.

Di pagi yang indah, Jayden dan Samuel sedang sarapan pagi di meja makan hening tidak ada yang berbicara karena juga kedua orang tua Jay sudah pergi bekerja.

Hening menyelimuti suanana sampai di mana Jayden mulai berbicara

"Mulai sekarang lu pergi bareng gue aja" ujar Jayden memecah keheningan

"Hah?engga gue ntar naik motor sendiri aja" tolak Samuel, bukannya apa pasti entar di sekolah ciwi ciwi pada heboh karena liat ketos yang merema sayang ini dekat sama Samuel, bahkan tidak ada yang tau bahwa Samuel ini adalah sepupu Jayden.

Bukan Jayden yang tak ingin mengakui cuma Samuel yang minta tolong untuk di rahasiakan saja dan Jay menyetujui itu, tapi itu dulu, sekarang rasanya Jayden ingin memberi tau bahwa Samuel adalah sepupunya supaya orang tidak mengganggu hidup Samuel.

"Udah lah bareng sama gue aja" kekah Jay

"Engga ah ntar mereka pada nanya nanyain ini itu ke gue, masih mending kalau misalnya nanya bagus kalau ntar di kerjain kayak kemarin kemarin gamau gue" tolak Samuel lirih, iya dia emang sering di kerjain, dengan alasan karena dia tinggal tidak dengan orang tuanya, singkatnya sih sering di bully, di SMA ADHYAKSA tidak ada yang namanya "lu cakep lu aman" melainkan " lu kaya lu aman" sebenarnya banyak yang mengakui bahwa Samuel itu tampan, tapi tetap saja karena kehidupan dia kurang sempurna tanpa di bimbing oleh orang tua, sungguh aneh.

"Engga justru itu mereka harus tau kalau lu tuh sepupu gue, biar mereka engga ngusik lu terus, gue tau banyak hal yang lu sembunyiin dari gue, tau gue semuanya, makanya gue sengaja bujuk bunda supaya lu balik lagi ke sini" jelas Jayden kepada Samuel.

"Tapi nanti yang ada masalah nimpah gue bang"

"Engga Sam kalau ada yang macem-macem sama lu, kasih tau gue, jangan buat gue merasa ga berguna jadi OSIS karena ga bisa jagain lu" sekarang Jay sudah selesai dengan makanannya, namun Samuel masih tetap utuh saja nasinya.

"Sekarang lu abisin dulu makannya, gue mau ngambil tas dulu" ucap Jayden lalu pergi meninggalkan Samuel yang masih bingung.

"Hadeh kenapa hidup gue gini amat, di kasih yang mudah kaga mau, di kasih yang ribet mau" celotehnya sambil memasukkan makanan ke mulutnya.

"Hadeh kenapa hidup gue gini amat, di kasih yang mudah kaga mau, di kasih yang ribet mau" celotehnya sambil memasukkan makanan ke mulutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah beberapa menit di perjalanan akhirnya mereka sampai juga di sekolah, Samuel meminta agar dia turun di depan gerbang aja, tapi Jayden menolak.

Alhasil dengan rasa ga nyaman Samuel menundukkan kepalanya, walau iya sedang memakai helm sekarang tapi tetap saja dia tetap tidak mau di liat oleh orang orang.

Ketika berhenti di parkiran, semua mata mengarah ke arah mereka berdua, Samuel yang merasa tidak nyaman langsung aja pengen lari, tapi di tahan sama Jayden.

"Mau kemana lu?" Tanyanya sambil membuka helm yang ia gunakan

"Mau masuk kelas" jawabnya ia masih belum sadar.

"Helm nya di buka dulu dong ini astaga" langsung saja membuka pengait helm nya dan membukanya.

"Ahhaha makasih yah bang, lupa gue" tawa garing Samuel sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Gausah di pikirin tentang mereka, don't care what they say, lu itu sepupu gue jadi gue wajib jaga lu sebisa gue" ucapnya dan langsung ngerangkul Samuel dan berjalan menuju ke kelas Samuel.

Sedangkan di sisi lain ada seseorang yang menatap mereka dengan sinis dan tangan yang di kepal, begitu juga dengan pria manis yang ada di sampingnya.

"Loh itu Jayden kan? Ngapain dia sama bocah bebek angsa tuh? Mereka pacaran? Ahh ga mungkin kan" kini David yang berbicara, potek nih hatinya.

dan John yang mendengar itu merasa panas, mengapa bisa pria manis itu bersama dengan ketos itu? Batinnya kesal.

dan John yang mendengar itu merasa panas, mengapa bisa pria manis itu bersama dengan ketos itu? Batinnya kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hiiii makasih udah mau baca sampai sini yahh, senang bngt aku.

Dan maaf banget kalau typnya brantakan soalnya aku gabisa typing bagus. Maaf yahh.

anemone.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang