一💎一

142 19 0
                                    

Sesuai yang mereka rencanakan, akhirnya Jayden bisa mengajak Samuel keluar dengan segala paksaan tentunya karena Samuel sedang tidak mood melakukan sesuatu karena merasa ada yang kurang di kehidupannya.

Sekarang mereka sudah berada di salah satu cafe favorit David, ia David yang merekomendasikan cafe tersebut, di mana juga cafe tersebut adalah milik salah satu temannya, walaupun David yang merekomendasikan cafe tersebut, tapi ia belum sama sekali menunjukkan batang hidungnya.

Samuel sadari tadi diam saja ga tau kenapa suasana di antara mereka jadi awkward padahal tadinya biasa aja.

"Sam mau pesan sesuatu?" Tanya Jay membuka percakapan, dan hanya mendapatkan gelengan dari Samuel.

"Kita ngapain sih kak? pulang aja deh"

"Tunggu bentar temen gue masih otw"

"Siapa?"

"Ada de-"
Belum sempat menyiapkan kata katanya Jayden melambai lambai tanganya tanda ia memanggil seseorang.

Kini dia sudah duduk di hadapan Jay dan Sam.

"Loh?kak David?" David hanya menganggukkan kepalanya seraya tersenyum.

"Jadi nyamuk dong gue" keluh Sam, dan langsung membuat keduanya membulatkan matanya sempurna, padahal bukan itu tujuan pertamanya, walau di hati David ehem, agak bener dikit, tapi itu tujuan keduanya.

"Engga, gue kesini mau meluruskan masalah tentang elo dan ketiga buah hati lo"

"Bahasa lo buah hati buah hati, si kata Sam punya bayi apa yak?" Heran Jayden pada David.

"Shut, jangan merusak suasana, fokus fokus trulala"

"Kita ada yang mau di omongin ke elo Sam, tentang keputusan lo buat tiga budak itu, lo yakin dengan keputusan lo?menolak semua demi kedamaian?"tanya Jayden dan langsung di angguki oleh Samuel, bagaimana pun Samuel tidak akan menerima ketiganya, yahh walaupun gatau nanti gimana ya.

"Bukanya kita mau ikut campur, but, pikirin baik-baik Sam, kita gamau nanti lo nyesel, lihat sekarang yang lo bilang buat kedamaian?tapi apa? bahkan lo semua sekarang kelihatan seperti orang yang tak berdaya, lihat kondisi lo, tiap hari diam tanpa ingin berbicara dengan siapapun, begitu juga dengan yang lain, lo liat Justin, mungkin dia kelihatan fine fine aja tapi dia aslinya ga bisa kalau terus diam aja sama lo, beralih ke Travis, lo liat sekarang betapa hancurnya dia? mungkin terdengar sedikit lebay, tapi itu karena dia sayang ke elo, dia hancur karena kehilangan elo, bahkan sekolah yang dulu aman sekarang banyak masalah akibat ulah Travis, ga kasian lo? Ahh dan satu lagi si bayi sapi gue, dia sekarang memilih buat mengurung dirinya daripada ber interaksi dengan orang lain bahkan ibunya Nathan minta tolong sama gue, buat balikin dia yang dulu, gue gatau harus gimana karena kunci dari semuanya ada di elo Sam" mendengar semua perkataan David membuat Jayden dan Sam speechless, Jayden kaget ternyata otak David tak sebatas kebo saja ternyata dia bisa bijak juga, sedangkan Samuel terdiam, ia mengiming-imingi perkataan David, ada benarnya juga yang di bilang David, hatinya membenarkan, tapi kenapa mulutnya ingin terus berkata tidak mau?

"Gue-"

"Bukan keluhan yang pengen gue dengar dari lo, cukup pikirin apa mau lo, mbak saya pesan Thai tea tiga"ujar David

"Gue gamau Thai tea" tolak Jayden

"Yang nawarin elo juga siapa?" Ketus David yang langsung membuat Samuel tertawa, gatau tiba-tiba dia mood aja langsung mendengar perkataan David yang membuat kedua orang di situ menatap heran Samuel, sawan kah bocah?, Batin David.

"Lo mau pesan apa?"

"Gue cappuccino"

" Gue samain aja"

anemone.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang