10 • Cinta dan Nafsu

1.9K 117 7
                                    

Hembusan angin yang cukup kuat tak dihiraukan oleh Mingyu yang duduk di atas motornya di area parkir. Dirinya sedang fokus dengan permainan daring di ponselnya. Beberapa kali mengumpat dan mendengus kesal saat menerima kekalahan.

Di sisi lain, Wonwoo baru saja selesai dengan ujian akhir semester di hari ini. Ia berbenah dan keluar ruangan. Langsung berjalan ke arah tempat parkir karena tahu sang kekasih sudah menunggunya di sana.

Kedua kakinya terus melangkah, beberapa kali menyala siswa lain yang ia kenal sampai akhirnya ia menghentikan langkahnya di samping motor Mingyu. "Al, ayo." ajaknya sembari meraih helmnya sendiri.

Mingyu menoleh, ia langsung mematikan ponselnya dan memasukkannya ke dalam tas. Mingyu memakai helmnya dan menyalakan motornya lalu Wonwoo menaikinya.

"Kok lo cepet banget keluarnya sih?" Wonwoo bertanya seraya melingkarkan kedua tangannya di perut Mingyu dan mendekat.

"Iya dong, apa sih yang susah buat gue Ka." balas Mingyu dengan bangganya. Padahal aslinya, ia tak bisa mengerjakan soal matematika wajib yang ia dapatkan tadi dan ia isi asal.

Wonwoo memutar bola matanya dengan malas. "Nggak percaya gue." balasnya malas.

Mingyu hanya menghela napasnya, ia terus melaju hingga menghentikan motornya di tempat parkir salah satu franchise yang berjualan minuman. Wonwoo turun dan melepas helm. "Kok kita ke sini?" tanyanya.

"Mau beli lah." Mingyu juga turun dari motornya. "Mau di sini atau bawa pulang?" tanyanya kepada Wonwoo.

Kedua mata rubah itu mengerjap bingung, lalu menatap ke arah toko tersebut yang cukup ramai. "Bawa pulang aja Al." jawabnya dan di beri anggukan oleh Mingyu.

Mingyu kemudian berjalan masuk dan memesan, sementara Wonwoo menunggu di depan toko tersebut yang teduh, menunggu sampai sang kekasih keluar membawa dua buah creamy mango boba. "Ayo Ka." ajak Mingyu.

Pemuda manis itu segera mengikuti, ia membawa dua minuman yang Mingyu beli dan keduanya pergi dari area toko minum tersebut. Terus melaju tapi Mingyu mengarahkannya bukan ke komplek rumah keduanya, melainkan ke sebuah taman kota.

Keduanya turun dan mencari tempat yang teduh, lalu duduk berdampingan dan menikmati minuman yang telah di beli tadi. Wonwoo membuka penutup minuman tersebut dan memakan ice cream-nya sedangkan Mingyu mencampurnya menjadi satu.

Wonwoo mendongakkan kepalanya dan menatap Mingyu dengan bingung. "Kenapa lo liatin gue gitu?" tanyanya dengan dahi yang mengernyit.

Mingyu menggeleng untuk menanggapi, ia terus mengocok minuman tersebut hingga tercampur baru ia nikmati. "Kita udah lama tahu nggak jalan kek gini Ka." ucapnya tiba-tiba.

"Kan tiap hari ketemu Al." Wonwoo kembali menikmati minumannya dengan menunduk, tak menatap Mingyu yang terus memperhatikannya.

Mingyu menghela napasnya. "Beda lah.." balasnya dan ia tak lagi mendapat balasan dari Wonwoo yang begitu fokus dengan minumannya.

Kedua mata almondnya terus memperhatikan Wonwoo, melihat bagaimana sang kekasih menikmati ice cream itu dengan lidahnya. "Ka.." panggilnya dan Wonwoo mendongak, menatapnya dengan bingung. "Gue boleh jujur nggak sama lo?" tanyanya.

"Apaan?" tanya Wonwoo penasaran.

Ditelannya ludah Mingyu dengan kasar sebelum pemuda tan itu menjawab Wonwoo. "Gue.. ehm.." ia mengalihkan pandangannya dari Wonwoo, mencoba untuk mengendalikan dirinya. Mingyu berdeham dan kembali menatap Wonwoo. "Gue sange sama lo." ucapnya lirih.

Mata rubah Wonwoo membulat lebar, ia tersedak minumannya sendiri dan mencoba menenangkan diri. "Becanda lo Al?" Wonwoo masih belum mempercayai apa yang barusan dikatakan oleh Mingyu.

Kama KarsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang