5 • Kan Sadar

1.6K 129 10
                                    

Ia belum membasuh wajahnya, belum menggosok giginya tapi kini dirinya sudah berdiri di balkon kamarnya yang kebetulan menghadap rumah Wonwoo di seberangnya.

Wajahnya murung karena kejadian kemarin saat Wonwoo mendengarkan percakapannya dengan ibunya. Mingyu menghela napasnya dengan kasar, menatap ke rumah Wonwoo sembari memikirkan apa yang harus dirinya lakukan.

Kedua mata almondnya mengerjap saat melihat Wonwoo berjalan keluar rumah. Ia menatap pemuda itu yang membawa kantong sampah lalu membuangnya ke tempat sampah di depan rumah tersebut.

"Arka!" sengaja sekali ia memanggil sembari melambaikan tangan kanannya.

Tapi Wonwoo yang melihat itu, malah tak membalas, ia mendengus kesal dan berbalik memasuki rumahnya.

Mulut Mingyu terbuka begitu saja, ia lalu masuk ke dalam kamarnya dan meraih ponselnya, mencoba untuk menghubungi Wonwoo melalui panggilan tapi malah ditolak oleh pemuda itu. Ia berdecak kesal, melempar ponselnya di atas tempat tidur lalu berjalan memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.

Ia keluar dan memakai baju gantinya, Mingyu lalu menuruni tangga dan langsung menuju ke ruang makan, kedua orang tuanya entah di mana dan dirinya langsung mengambil piring untuk sarapan.

Mingyu melahap habis makanan yang ada di piringnya, tanpa memikirkan rasa dan hal lain sebagainya. Karena dirinya ingin cepat-cepat menemui Wonwoo.

Setelah selesai, Mingyu segera bangkit, ia berjalan keluar dari area dapur sekaligus rumah tersebut. Berjalan menyebrang ke arah kediaman Wonwoo. Mingyu langsung masuk begitu saja, ia menatap sekeliling dan mendengar suara dari area belakang rumah Wonwoo.

Ia lalu berjalan menuju ke sumber suara melalui dapur, melihat ibunya dan ibunya Wonwoo berada di sana, sedang mengamati tanaman juga sedang berbincang. Ia mendekat ke ambang pintu, tapi hanya melongokkan kepalanya saja. Berusaha mendengarkan pembicaraan dua wanita yang tak jauh darinya itu.

"-- Alvaro yang kemarin bilang kaya gitu, mungkin dia beneran suka sama Arka." ucap ibunya Mingyu.

"Mungkin, soalnya Al juga perna nanya kalo Arka pacaran sama cowok boleh apa enggak."

"Terus jawaban kamu gimana?"

"Boleh-boleh aja sih, asal jangan bikin Arka tersakiti."

Terdengar ibunya Mingyu menghela napasnya dengan panjang. "Aku juga bingung sebenernya, mau ngelarang tapi aku nggak papa kalo Alvaro pacaran sama Arka."

"Kamu nggak suka?" ibunya Wonwoo menoleh.

"Bukan gitu.. aku takut mereka dapat pandangan buruk dari orang lain."

"Mereka udah besar, Hanum, tau mana yang baik mana yang buruk. Kita sebagai orang tua cuma bisa nasehatin." 

"Kamu benar--"

Mingyu mengulum bibirnya lalu berjalan mundur, ia segera berbalik dan berlari menuju kamar Wonwoo. Tanpa mengetuk tanpa permisi, ia langsung membuka pintu tersebut dan masuk begitu saja.

Membuat Wonwoo yang sedang duduk di kursi belajarnya berjengit kaget, segera menutup buku yang ada di hadapannya. Ia menoleh. "Maling lo main nyelonong aja." kesal Wonwoo sembari menatap tajam Mingyu.

Pemuda tan itu terkekeh canggung, lalu ia berjalan mendekati Wonwoo setelah menutup pintu kamar tersebut. "Lo marah Ka sama gue?" tanyanya tapi Wonwoo malah melengos dan mengalihkan pandangannya dari Mingyu. "Karena masalah kemarin?" Mingyu mendekat lagi. "Ka.." ia menyentuh pundak Wonwoo yang langsung di tepis pemuda itu.

Wonwoo bangkit dari duduknya dan berdiri mendekati jendela kamarnya, berdiri membelakangi sang sahabat tidak tercintanya. Wajahnya murung padahal hari masih pagi.

Kama KarsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang