24 • Pertama Buat Arka

2.5K 109 4
                                    

Mingyu melirik Wonwoo yang duduk di sampingnya, mereka berada di kamar Wonwoo sekarang karena Mingyu meminta bantuan Wonwoo untuk menjelaskan beberapa materi tentang matematika.

Dan sejak kejadian kemarin di hari jumat, keduanya jarang berbicara, hanya berbicara seperlunya saja dengan suasana canggung di sekitar mereka.

Sebenarnya Mingyu ingin sekali kembali ke rumahnya, tapi ia tak ingin di semprot oleh orang tuanya karena meninggalkan Wonwoo. Ia menelan ludahnya dengan kasar, kembali fokus pada materi yang sedang Wonwoo jelaskan.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, mereka baru selesai, sekarang hari sabtu dan besok masih ada satu hari sebelum senin dan ujian akhir semester di mulai.

Mingyu bangkit dari duduknya setelah meraih buku-bukunya, ia akan kembali ke kamar di mana dirinya tidur di rumah Wonwoo. "Thanks." ucapnya.

"Al." langkah Mingyu terhenti saat Wonwoo memanggil namanya. Pemuda itu berbalik dan menatap Wonwoo. "Soal kejadian di toilet--"

"Lo nggak usah pikiran, sorry gue lakuin itu, padahal gue nyalahin kak Viktor lecehin lo dan malah gue.. lakuin itu." sela Mingyu, ia menunduk dengan wajah murungnya.

Wonwoo bangkit dari duduknya dan mendekat ke arah Mingyu. "Jawab gue dengan jujur." ucapnya, meraih dagu Mingyu dan membuatnya mendongak. "Lo masih suka sama gue?" tanyanya dengan serius.

Ludah ditelan kasar-kasar oleh Mingyu, mata almond itu mengerjap dan ia langsung menggeleng. "Enggak, gue--"

"Gue suka sama lo Al.." sela Wonwoo yang membuat Mingyu terdiam begitu saja. "Atau lebih tepatnya, gue yang belum bisa move on dari lo." lanjutnya.

Mingyu terdiam, ia menatap mata rubah Wonwoo yang terlihat begitu serius tanpa ada kebohongan di sana. "Lo nyesel udah mutusin gue?" tanyanya dan Wonwoo langsung mengangguk untuk menanggapi.

Pemuda tinggi itu menghela napasnya dengan kasar, ia menjatuhkan bukunya, lalu menangkup wajah Wonwoo dengan kedua tangannya. "Sekarang, gue mau lakuin hal buruk sama lo, gue itung sampe lima kalo lo nggak menjauh, lo nggak bakal bisa lari dari gue Ka." ucapnya.

Wonwoo menelan ludahnya dengan kasar, menatap Mingyu yang menatapnya dengan serius.

"Satu.." Dan Mingyu memulai hitungannya.

"Dua.." tapi Wonwoo masih bergeming, ia malah menatap bibir Mingyu yang bergerak.

"Tiga.." kedua mata rubah itu mengerjap.

"Em--mphhh!" belum selesai hitungannya pun, malah Wonwoo yang memulainya terlebih dahulu.

Ia mengalungkan kedua tangannya di leher Mingyu, sedikit berjinjit untuk menyamakan bibirnya dengan bibir mantan kekasihnya itu. Pinggangnya langsung di raih tangan Mingyu dan merengkuhnya kuat.

Ciuman langsung di balas dan di ambil alih oleh sang dominan, ia mengeratkan pelukannya hingga kedua tangannya sudah bertengger apik di pinggang ramping sang ketos. Memeluknya dengan posesif.

"mmhhh" lenguhan kecil keluar dari mulut Wonwoo yang sudah terbuka, lidahnya sudah dibawa bergelut oleh lidah Mingyu. "nghh!" tubuhnya diangkat secara tiba-tiba oleh pemuda tan itu.

Ciuman terlepas, Wonwoo menatap Mingyu dengan kedua tangannya yang masih melingkar erat di leher Mingyu. Keduanya saling menatap dengan mata penuh nafsu. Langsung kembali meraup bibir satu sama lain.

Mingyu membawa tubuh sang ketos berputar, menyandarkan tubuh itu ke balik pintu kamar Wonwoo. Ia mencium brutal bibir Wonwoo tanpa memberi ampun, seperti akan memakannya dalam sekali santap.

Kama KarsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang