Hari demi hari berlalu, Chika dan Adel yang semula enggan saling menyapa kini justru sebaliknya. Tapi sapaan itu tentu dengan cara mereka sendiri. Contohnya sekarang ini, Chika sedang menahan emosinya karena Adel yang tak mau membalas pukulannya dengan beralasan, "gue gak mau animal abuse, nanti mama gue marah,"
Chika sebagai orang yang tak cinta damai tentu saja emosi mendengarnya, "lo pikir gue binatang, hah?"
"Ya gimana, ya? Di mana coba ada manusia yang cara nyapanya mukul jidat? Lo doang emang," Ujar Adel.
"Del, udah Del. Udah tau Kak Chika gitu, lo mah diladenin mulu, udah ayo cabut aja lah," Bisik Zee sambil menarik pergelangan tangan Adel.
Chika masih dapat mendengar sekilas bisikan Zee, "heh, maksud lo apaan?"
Zee sontak menoleh, "hah? Enggak Kak, si Adel yang salah makanya nih mau gue bawa cabut biar gak gangguin lo mulu." Jawab Zee mengelak.
"Iya deh, sana bawa aja dia, males gue liat mukanya,"
Zee hanya mengangguk dan kembali menarik pergelangan tangan Adel, Adel hanya mengikuti Zee yang menariknya. Sedetik kemudian Adel kembali berulah, dengan jahilnya ia menarik tanpa permisi cokelat yang berada di genggaman Chika dan segera berlari meninggalkan Zee.
"Lah? Kok lari?" Ujar Zee yang kebingungan.
Berbeda lagi degan Chika yang sudah kembali tersulut emosi, "ANJING, BENG BENG GUE!!"
_
Chika kembali ke kelasnya dengan wajahnya yang terlihat ramah, tentu saja membuat Olla dan Indah bertanya-tanya.
"Lo kenapa, Chik?" Tanya Indah.
"Tau, asem banget tuh muka," Sambung Olla.
Chika segera duduk di samping Indah, "Gue kesel,"
"Ck, ya kita tau, keliatan dari muka lo. Cuma, Alesan lo kesel tuh kenapa? Balik dari kantin tau-tau kesel aja lo,"
"Si Adel noh, masa beng beng gue dicopet,"
"Hah, beng beng lo diambil Adel?"
"Dicopet, Ndah, bukan diambil,"
"Ck, iya iya dicopet,"
"Lagian beng beng doang anjir, lebay lo," Ujar Olla.
"Masalahnya yang nyopet ini si Adel, gue gak bisa sabar,"
"Udah ah, duduk yang anteng lo, bentar lagi bel masuk."
Chika mau tak mau harus menuruti omongan Indah yang memang benar adanya, sebentar lagi memang bel akan segera berbunyi.
"Eh Chik, balik sekolah gue gak bisa nebengin lo, ya. Mobilnya mau dipake abang gue, jadi gue harus buru-buru balik."
"Dih parah banget, lo mau ninggalin gue sendiri, La? Lo tega emang?"
"Gak usah lebay. Pesen ojol kek lo, manja amat."
"Ck, iya iya nanti gue balik pake ojol, pelit dasar,"
Indah sendiri hanya bisa menggeleng pelan mendengarkan perdebatan dari kedua temannya itu, memang sudah jadi rutinitas.
_
Chika berdecak sebal, ternyata Olla benar-benar meninggalkannya sendirian dan Indah juga sudah lebih dulu pulang dibanding Olla.
"Tega banget emang, masa gue ditinggal sendirian gini."
Mau tak mau Chika membuka aplikasi Ojek Online di ponselnya, namun labih dari sepuluh menit berlalu masih tak ada satupun driver yang mengambil orderannya.
"Udah pada gak butuh duit apa ya ni ojol? Belagu amat gak ada yang mau ngangkut gue,"
"Stress, udah sukanya panas-panasan, suka ngomong sendiri juga," Sahut seseorang dari belakang Chika, dan Chika tahu siapa pemilik suara itu, kalian pun pasti tahu.
Yep, Adel.
"Gak usah ngajak gue ngobrol, gue masih kesel sama lo,"
"Gara-gara beng beng lo gue ambil?"
"Lo copet ya bukan lo ambil,"
Adel terkekeh pelan lalu mengangguk, "iya iya, gue copet."
Setelahnya Adel menyodorkan sebuah paper bag pada Chika, "apaan nih?" Tanya nya bingung.
"Buat gantiin beng beng lo tadi,"
Chika dengan ragu menerima pemberian Adel, "gue gantiin dua box noh beng beng lo, di mana lagi coba ada copet sebaik gue?"
"Tumben banget lo baik gini ke gue? Lo naksir gue, ya?"
Adel hanya memandang malas pada Chika, "gak bisa dibaikin dikit langsung kepedean, najis,"
Adel melirik jam tangan di tangan kirinya, "udah sore banget, gue mau balik,"
"Apa nih? Lo ngajak gue balik bareng?" Tanya Chika dengan wajah angkuh -namun tetap cantik- nya itu.
"Maaf aja nih ya, jok belakang motor gue udah dibooking Zee, liat noh."
Chika menoleh pada arah yang Adel tunjuk, dan ternyata benar di depan gerbang motor Adel sudah terparkir dengan Zee yang duduk di atasnya.
"Lagian gue udah pernah bilang kalo gue gak bakal boncengin lo lagi, jadi jangan ngarep. Bye." Adel segera berlari pelan meninggalkan Chika yang kembali kesal dibuatnya.
"Bocah monyet," Gumam Chika pelan.
_
🌹_______________________
Hi 👋
Minggu ini aku up 3 chapter ya, kayanya bakal berurutan kamis-jumat-sabtu.
((Kayanya)) ☺😊Bagi yang puasa gimana puasanya? Aman?
Yang gak puasa sudahkah kalian pap lagi makan pada teman kalian yang puasa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Accidentally
FanfictionTentang dua orang remaja yang menyukai orang yang sama namun berakhir menyukai satu sama lain. "I accidentally likes You." Disclaimer. •Non-baku. •Harsh words. •GxG content. •100% fiksi. •Sama sekali tidak berhubungan dengan kehidupan nyata. MOHON U...