Chika mengutuk dirinya sendiri karena bangun terlalu siang pagi ini. Ini semua karena Adel yang membuatnya kesal semalaman dan tak kunjung tidur, pikirnya.
"Liat aja, kalo ketemu nanti gue cekek tuh bocah." Gumamnya.
Untungnya pagar belum sepenuhnya ditutup, jadi ia masih bisa masuk tanpa mendapat hukuman. Chika segera melangkahkan kakinya menuju kelasnya di lantai dua di gedung ujung.
"Kenapa si kelas gue jauh banget?" Keluh Chika.
Baru beberapa langkah Chika jalan, Tiba-tiba seseorang berjalan beriringan dengannya.
"Mantan OSIS kok telat?" Tanya seseorang di sebelah Chika. Chika menoleh dan sudah jelas Adel orang yang berada di sampingnya.
Chika menghiraukan pertanyaan -ledekan- Adel barusan, dan memilih untuk meraih leher adik kelasnya itu.
"Eh eh eh, apa nih? Kok gue mau dicekek?" Tanya Adel sambil terus menepis tangan Chika di lehernya.
"Gara-gara lo gue bangun kesiangan ya bocah."
"Lah kok gue? Emang gue ngapain?"
"Lo bikin gue kesel sampe gue gak bisa tidur." Jawab Chika.
Adel justru terkekeh, "sama dong. Semalem gue juga gak bisa tidur."
Chika mulai menghentikan niatnya mencekek Adel, dan seolah bertanya kenapa bocah ini tak bisa tidur juga?
"Cuma gue tuh gak bisa tidur karena terlalu seneng, gak kaya lo karena bertepuk sebelah tangan ahahahahaha," Setelah mengatakan itu Adel segera berlari meninggalkan Chika di belakangnya.
Chika tentu tak akan diam begitu saja, ia segera mengejar Adel yang hendak naik tangga. Ia tarik kerah belakangnya hingga satu kancing seragam Adel terlepas.
"Mau kemana lo, hah!?" Tanya Chika sambil terus menggenggam kerah belakang Adel.
"Woi udah dong, gue kecekek kenceng banget tadi anjir. Noh liat kancing baju gue lepas satu." Ujar Adel sambil berusaha melepaskan cengkraman Chika di kerahnya.
Chika melirik ke arah kancing Adel yang ternyata memang benar sudah lepas satu.
"Salah sendiri malah kabur. Itu nantangin gue namanya."
"Iya iya, maaf. Sekarang lepasin dong, gue udah kaya anak kucing."
"Enak aja. Lo kabur nanti kalo gue lepas."
Adel berdecak kesal, "ck, ya terus gimana? Masa lo mau megangin kerah gue terus? Lecek nanti, baru disetrika mama gue ni baju."
"Okay gue lepas, tapi ada syaratnya."
Tak mau berdebat, Adel langsung mengangguk. "Iya iya, apa aja syaratnya gue turutin."
"Syaratnya, lo bolos jam pelajaran pertama, terus ke kantin jajanin gue. Setuju?"
"Setuju, ayo ke kantin." Jawabnya. Chika mengerutkan keningnya, kok semudah ini? Pikirnya.
"Gak usah heran gitu, duit bokap gue banyak, jajan di kantin doang mah gampang."
"Belagu banget lo bocah. Harta orang tua aja pamer."
"Gak usah protes. Yang gue pamerin harta bokap gue, bukan bokap orang."
Chika mengangguk setuju. Memang benar, untuk apa juga ia harus protes? Yang terpenting ia bisa makan gratis pagi ini. Chika dan Adel segera berbalik arah berjalan menuju kantin.
"Gue punya beng beng dua, tapi dua duanya buat gue." Ujar Adel.
Chika melirik sinis pada adik kelas di sampingnya itu, "ya gue juga gak minta beng beng lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Accidentally
FanficTentang dua orang remaja yang menyukai orang yang sama namun berakhir menyukai satu sama lain. "I accidentally likes You." Disclaimer. •Non-baku. •Harsh words. •GxG content. •100% fiksi. •Sama sekali tidak berhubungan dengan kehidupan nyata. MOHON U...