Zee menggaruk rambutnya kasar, sudah dua hari ia makan sendirian di kantin, Adel lebih memilih makan siang bersama teman-teman anggota panitianya, setiap jam istirahat Adel segera meninggalkan kelas dan tak berniat mengajak Zee bersamanya.
"Pusing banget, anjing." Umpatnya pelan.
Zee kemudian bangkit dan keluar meninggalkan kelasnya, ia akak mencari Adel dan mengajaknya berdamai, tidak, lebih tepatnya memaksanya untuk berdamai.
"Ah elah, kemana sih dia?" Sudah lebih dari lima ia mengelilingi area sekolah, ia tak kunjung melihat keberadaan Adel. "Dua puluh menit lagi bel masuk, ni bocah kemana sih?"
Zee berniat ingin mengirimkan pesan, namun tahu sudah pasti Adel tak akan meresponnya.
"Mau kemana lo?" Zee menoleh dan melihat Olla sudah berdiri di belakangnya sambil asik memakan es krimnya. "Nyari Adel." Jawabnya.
"Gak ada. Dia lagi keluar sama Chika beli makan siang buat panitia."
Zee menghembuskan napasnya, pantas saja ia tak melihat Adel dari tadi. "Kenapa lo gak bilang dari tadi sih?"
"Dih konyol, gue aja baru ketemu lo."
"Lo masih belom baikkan ya sama Adel?" Tanya Olla. Zee menoleh sekilas dan mengerutkan keningnya, "lo tau dari mana gue sama Adel lagi ribut?"
"Lah, selama lo berdua perang dingin, emang lo pikir siapa yang nemenin dia?"
Zee kembali menoleh, "elo?" Tanyanya.
"Bukan, si Chika sama Kathrin noh."
"Yeuuu, orang gila dasar."
_
Adel kini sedang dalam perjalanannya dengan Chika untuk memebeli makan siang untuk anggota panitia. "Kita makan naspad lagi? Gak bosen apa?" Tanya Adel.
"Ya gimana lagi, ini aja duit pas-pasan banget." Jawab Chika.
"Bosen gue, tiga hari makan naspad mulu, mabok nih gue."
Chika menghela napasnya sejenak, "banyak protes lo ah, ya udah lo mau makan apa?"
Adel tersenyum senang mendengar pertanyaan Chika, "bakmi, hehe.."
"Ya udah, beli di kantin sekolah aja nanti."
"Dih? Gak mau, gak enak bakmi di kantin, udah gitu mahal lagi."
"Serah lo ah."
_
Selesai membeli semua makanan untuk para anggota panitia, juga bakmi untuk Adel, mereka berdua segera kembali ke sekolah.
"Anak-anak lagi pada kumpul di aula, kita disuruh langsung ke sana aja katanya." Ujar Chika pada Adel.
Adel mengangguk paham, "okay."
"Lo udah gak balik bareng Ashel lagi?" Tanya Chika.
"Mana sempet, Ashel juga gak nyariin gue, gengsi lah gue nyamperin dia duluan terus."
"Sok gengsi lo, padahal lo kangen kan?"
"Gak. Udah cepetan jalannya, yang lain udah pada laper." Jawabnya, lalu jalan melewati Chika yang tak berniat mengejarnya.
Melihat Adel yang sudah lebih dulu memasuki Aula, Chika sedikit berlari untuk menyusul Adel.
Baru saja memasuki aula, Adel langsung melihat keberadaan teman sebangku sekaligus sahabatnya, Zee.
"Del, gue nyari lo dari tadi."
"Oh, okay." Tak berniat untuk menjawabnya dengan ketus, Adel merasa sedikit bingung bagaimana cara merespon ucapan Zee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Accidentally
FanfictionTentang dua orang remaja yang menyukai orang yang sama namun berakhir menyukai satu sama lain. "I accidentally likes You." Disclaimer. •Non-baku. •Harsh words. •GxG content. •100% fiksi. •Sama sekali tidak berhubungan dengan kehidupan nyata. MOHON U...