Assalamualaikum, apa kabar semua?
•
•
•Maaf aku telah melangitkan
Nama mu Disepertiga malamku tanpa seizin darimu.~Khanza Nazilla Almaira
•••
Kini Khanza sedang jalan-jalan diarea sekitar pesantren menikmati suasana di pesantrennya, jarang-jarang ia bisa memiliki waktu luang untuk sekadar jalan-jalan, walaupun itu hanya di dalam pesantren karena banyak kegiatan yang ia lakukan.
Saat tengah menikmati suasana pesantren, ia samar-samar mendengar pembicaraan para santriwati yang berlalu lalang.
"Eh, katanya gus Haidar sebentar lagi akan menikah," ucap Salah satu santriwati tersebut yang diketahui bernama Siti.
"Tau dari mana kamu Sit?" tanya temannya yang bernama Dina.
"Tadi aku nggak sengaja dengar kalau keluarga ndalem mau pergi keluar, aku dengar kalau Gus Haidar akan mengkhitbah seseorang dan sekarang mereka pergi ke rumah perempuan itu" jawab Siti karena memang ia tidak sengaja mendengar waktu melaksanakan piket di ndalem.
"Nggak baik loh sit menguping pembicaraan orang, apalagi menguping pembicaraan dari guru kita!" tegur Dina.
"Kan aku udah bilang tadi, kalau aku nggak sengaja dengar, ya mana berani aku menguping pembicaraan keluarga ndalem!" ucap Siti tak mau kalah.
Dina berdehem.
"Kira-kira siapa ya calonnya Gus Haidar?" tanya Siti sembari berpikir.
"Yang pastinya anak dari kyai juga, seorang ning!" ucap Dina.
"Ya iya pasti itu, secara kan Gus Haidar adalah Gus," ucap Siti. "ku jamin, pasti para santriwati di sini akan patah hati masal kalau gus Haidar menikah."
"Udah jangan gosipin beliau, itu privasi mereka, nanti kita juga tau sendiri kalau sudah waktunya, mending sekarang kita balik ke asrama, bentar lagi waktunya sholat ashar!" ucap Dina mengingatkan yang dibalas anggukan dari Siti. Mereka pun langsung pergi menuju asrama nya.
Seperti itulah ucapan santriwati-santriwati yang lewat di sekitar Khanza dan tentu Khanza mendengarnya.
Mendengar ucapan santriwati tersebut membuat dada Khanza sesak.
'Seharusnya aku sadar dari awal bahwa doa ku pasti akan kalah dengan doa seorang ning.
Maaf aku telah melangitkan namamu di sepertiga malamku tanpa seizin darimu,' batin KhanzaKini ia langsung melanjutkan jalan dan kembali ke asrama. Karena, sebentar lagi adzan ashar berkumandang.
Sesampainya di asrama ia langsung disuguhi dengan pertanyaan-pertanyaan dari kedua sahabatnya.
Kenapa cuma dua sahabatnya?
Karena memang hanya dua sahabatnya yang ada diasrama yaitu Nayla dan Aisyah."Za kamu dari mana aja sih, kita cari dari tadi nggak ketemu?" tanya Nayla.
"Oh itu, aku habis jalan-jalan cari angin," jawab Khanza.
"Kamu gapapa kan, Za?" Kini Aisyah lah yang bertanya, karena ia melihat wajah sahabatnya itu sedikit pucat dan sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasbih Cinta Haiza (On Going)
Roman pour Adolescents[Follow dulu sebelum baca] ❌ DILARANG PLAGIAT ❌ Khanza Nazilla Almaira, gadis cantik nan dingin pada lawan jenis, si penyuka jambu air, salah satu santriwati dari pesantren Al-Fatah. Suatu hari, ia tidak sengaja menabrak seorang pemuda yang ternyat...