Hari ini tepat empat hari kelulusan santri kelas tiga aliyah pondok pesantren Al-Fatah. Hari ini juga tepat empat hari Khanza tinggal di rumahnya setelah dinyatakan lulus.
Kini Khanza sedang bersantai duduk di kursi yang ada di balkon kamarnya dengan membaca sebuah novel yang belum ia selesaikan.
Saat sedang fokus membaca, tiba-tiba saja Khanza dikagetkan dengan keberadaan bundanya.
"Dari tadi dipanggil-panggil nggak jawab, ternyata di sini!" ujar bunda Rita sampai di balkon kamar Khanza.
Kamar Khanza memang tidak ia kunci, sehingga bunda Rita bisa masuk.
"Eh, ada apa bun?" tanya Khanza.
"Ayah mau bicara sama kamu Za. Ayo turun, ayah sudah nunggu di bawah!" ajak bunda Rita.
"Mau bicara apa bun?"
"Sudah-sudah, jangan banyak tanya, nanti kamu juga tau sendiri, cepat turun!" Khanza mencebikkan bibirnya.
Bunda Rita keluar dari kamar Khanza dan turun ke bawah menuju ruang keluarga, di sana sudah ada Ayah Arya yang menunggu.
"Khanza mana bun?"
"Masih di atas yah," ujar bunda Rita, "nah, tuh dia!" sambungnya saat melihat Khanza menuruni tangga.
"Assalamualaikum," ucap Khanza setelah sampai di ruang keluarga.
"Waalaikumsalam, sini duduk nak," Ayah Arya menepuk tempat duduk kosong di sampingnya.
Khanza berjalan menuju ayah Arya dan duduk di samping ayahnya itu.
"Kata bunda ayah mau bicara sesuatu, mau bicara apa, yah?"
"Ayah mau tanya, apakah kamu sudah memiliki jawaban atas khitbah Gus Haidar? Ayah tau waktunya baru berjalan empat hari, tapi ayah mau tanya siapa tau kamu sudah memiliki jawabannya!"
"E-em, sebenarnya Khanza sudah memiliki jawabannya yah."
"Serius?" tanya Arya dan Rita bersamaan dengan binar di mata keduanya.
Khanza mengangguk.
"Baiklah, ayah akan menghubungi keluarga Gus Haidar!"
"Kenapa menghubunginya, ayah?"
Arya menatap Khanza. "Kamu kan sudah memiliki jawabannya, sudah sepatutnya ayah menghubungi mereka, katanya kali ini mereka yang akan datang ke sini."
Khanza mengangguk mengerti, ia kira keluarganya yang akan pergi ke pesantren, ternyata sebaliknya.
"Sudah, sebaiknya kamu siap-siap, insyaa Allah hari ini keluarga Gus Haidar akan datang."
"Ya sudah, Khanza kembali ke kamar ya, yah, bun."
Keduanya mengangguk, Khanza bergegas menuju kamarnya.
•••
Kini suasana di ruang tamu rumah Khanza tegang, Gus Haidar dan keluarga sudah datang beberapa waktu yang lalu dan tentunya disambut baik oleh keluarga Khanza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasbih Cinta Haiza (On Going)
Novela Juvenil[Follow dulu sebelum baca] ❌ DILARANG PLAGIAT ❌ Khanza Nazilla Almaira, gadis cantik nan dingin pada lawan jenis, si penyuka jambu air, salah satu santriwati dari pesantren Al-Fatah. Suatu hari, ia tidak sengaja menabrak seorang pemuda yang ternyat...