Sinar matahari menembus celah gorden di suatu kamar. Alarm sudah berbunyi dari tadi, namun sang penghuni kamar masih terlelap dalam selimut tebalnya.
Ceklek
Nyonya Park menggeleng "apa dia sakit?" dia mendekat dan meraba keningnya, "agak hangat."
"Rosie, kau sakit?"
Matanya sedikit terbuka "pukul berapa ini eomma?"
"Setengah tujuh."
Rosé bangun dari tidurnya namun masih dengan selimutnya "aku sedikit pusing, apa aku boleh izin tidak sekolah?"
Nyonya Park menghela nafasnya, "ya, kembalilah tidur. Akan eomma bawakan obat dan sarapan untukmu."
"Terima kasih, eomma baik sekali"
"Setidaknya ini lebih baik daripada kau bolos tidak jelas."
Rosé memajukan bibir bawahnya, lalu mengambil ponselnya yang sudah terisi penuh diatas nakas.
Dengan senyuman penuh seringaian dia mengirimi seseorang pesan.
o0o
Ketukan di pintu rumah mewah ini membuat pintu besar nan tinggi itu terbuka dan menampilkan sosok wanita seumuran ibunya membukakan pintu.
"Selamat sore Ahjumma,"
"Sore, dengan siapa ini?"
"Namaku Bae Suzy, teman sekolah Roseanne. Aku dengar dia sakit?"
"Oh teman sekolah, masuk nak." pintu dibuka "ya Rosie sakit, kemarin dia kehujanan"
"Aku jadi tidak enak."
"Kenapa begitu?"
"Kemarin dia pergi bersamaku dan kehujanan karena aku." jawabnya sedikit malu.
Nyonya Park tersenyum sambil menepuk pundaknya "bukan salahmu. Jangan merasa bersalah seperti itu." mereka tiba di satu pintu "masuklah, dia ada di dalam."
"Terima kasih Ahjumma."
"Sama-sama. Oh ya kalau dia sedang main game cubit pinggangnya."
"Baiklah."
Nyonya Park pergi dan Suzy masuk. Didalam sana Rosé memang sedang main game. "Hey"
Melihat Suzy yang Benar-benar datang membuatnya girang "kau Benar-benar datang?"
"Tentu, kan aku sudah memberitahumu." Suzy duduk di tepian kasur. "Sakit apa?" dia meletakkan punggung tangannya di kening Roseanne.
"Hanya demam dan flu."
"Cepat sembuh, oh ya aku membawakan salad buah untukmu."
Alis Roseanne naik sebelah "baik sekali."
"Huh? I-itu hanya untuk permintaan maafku."
"Maaf?"
"Ya, karena hujan-hujanan kemarin."
"Tidak usah minta maaf. Ayo suapi saja aku."
Disaat yang sama sebuah mobil berhenti didepan kediaman Park. "Eomma,"
"Menantuku sudah datang" Nyonya Park menyambut menantunya yang barusaja datang.
"Maaf aku baru datang. Kegiatanku padat sekali."
"Tidak apa, masuklah, kau sudah makan sayangku?"
"Sudah, Rosie dimana?"
"Sedang tidur di kamarnya. Pergilah temui dia." Jennie mengangguk dan pergi ke kamar Roseanne.
Pintu dibuka tanpa permisi membuat dua orang didalam sana terkejut setengah mati. Kedua mata Jennie membola karena posisi mereka yang begitu dekat. Hampir berciuman?
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Love Me?
FanficApakah pernikahan murid dan guru akan berakhir bahagia, yang mana perbedaan usia dan serta pernikahan terjadi karena perjodohan, bagaimana Jennie dan Rosé mengatasinya? apakah itu akan berhasil? Ide dari Readers:)