6. Cystic

1K 155 6
                                    

Tatapan Rosé begitu kosong sedari tadi. Karena ucapan Jennie masih terngiang-ngiang di kepala nya. "Pantas saja kau menjadi anak nakal. Mematuhi orang tua saja kau tidak mau."

Dan lagi lagi dia menghela nafasnya, itu membuat teman-temannya bertanya-tanya.

"Ada apa denganmu?" tanya Jihyo.

Roseanne menoleh "Ji... Pernah terfikirkan untuk menikah?"

Jihyo menaikkan sebelah alisnya "tentu, mungkin suatu hari nanti aku akan menikahi seseorang. Kenapa? Kau akan menikah?"

"Ya... "

Mie goreng yang Lisa pegang berhenti di udara, begitu juga dengan nugget Yuju yang berhenti terkunyah. Jihyo mengernyitkan keningnya "siapa orang gila yang ingin menikahi anak nakal sepertimu?"

"Miss Kim."

"Ppfftt" tawa ketiga orang itu pecah saat itu juga.

"Aku tahu kau itu buaya kelas kakap. Tapi apa kepala sekolah jadi sasaranmu juga? Gila" Yuju sampai tersedak.

Lisa menutupi wajahnya dengan punggung bergetar. Dia tertawa terlalu keras hingga suaranya hilang dan hanya meninggalkan ngik ngik.

Rosé menghela nafasnya, "sudah kuduga."

Dia bangkit "tolong jangan bicarakan ini pada siapapun."

Jihyo mengangguk saja "kalaupun kami bicarakan juga orang-orang tidak akan percaya."

"Masuk akal. Ya sudah aku pergi dulu."

"Kau mau kemana?"

"Perpustakaan."

"Katanya akan menikah?"

"Kan masih belum. Bye"

Yuju menghentikan tawanya "jika memang iya, obat apa yang dikonsumsi Miss Kim?"

"Dia memang suka mengada-ngada." Jihyo menggeleng dan kembali minum minumannya.

Kini Lisa sudah sembuh dari bengeknya "tapi teman-teman, setahuku orang tua mereka dekat. Siapa tahu mereka dijodohkan?"

Kini Yuju dan Jihyo terdiam.

-
-
-


-
-

"Suzy..."

Suzy mendongkak "apa?"

Rosé membasahi bibir bawahnya sebelum berbicara "nanti sore kau sibuk? Aku ingin mengajakmu bermain."

Suzy berkacak pinggang "main apa huh?"

"Main di time zone."

"Eum aku fikirkan nanti." dia kembali menyusun buku-buku.

"Biar kubantu." Rosé menyimpan buku-buku di rak paling atas.

o0o

"

"Yang benar!?" Yerin menutup mulutnya dan menerima undangan yang sahabatnya berikan.

"Ya teman-teman. Aku akan menikah nanti minggu."

"Tapi... Yang benar saja Jen, siapa pemuda yang berani menikahimu tanpa mendapatkan restu kami!?" Joy berkacak pinggang padanya..

Jennie menghela nafasnya "bukan pria atau pangeran berkuda putih yang aku nikahi... Tapi gadis nakal yang aku ceritakan tempo hari."

"Hah!! Jennie akan menikah!?" Pekik Sana setelah membaca undangan ditangannya.

Can You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang