Cahaya mentari sudah menghilang dari langit sejak tadi, namun Jennie masih belum kembali dari tempat yang dia datangi.
Roseanne menghela nafasnya lalu meraih remote TV dan mengubah siaran televisi. "Dunia isinya hanya soal reproduksi" gumamnya kala menemukan acara televisi yang memperlihatkan sepasang singa yang tengah kawin.
Ceklek!
Pintu dibuka. Jennie memandang lelah pasangannya yang sedang menonton televisi ditemani oleh beberapa camilan. Melangkah pergi tanpa mempedulikannya, dia harus menghemat energinya yang kini hanya tersisa 5% ini dengan baik. Siapa tahu nanti dia kembali berteriak karena ulah si blonde.
Saat pintu kamar terbuka dia mengernyitkan keningnya karena kamarnya yang masih rapi seperti tadi pagi. Dia melirik keraniang pakaian kotor yang hampir penuh, semua baju kotor ada disana, tidak ada baju berserakan di lantai seperti biasanya.
Jennie mengangguk lalu membuka lemari, "kena- kau"
Dia salah lagi, lemari masih rapi. Tidak acak-acakan seperti sebelumnya.
Brakk
Pintu lemari ditutup kasar disusul Roseanne yang juga baru masuk kamar "kenapa jongkok disana?" tanyanya heran karena saat ini Jennie sedang berjongkok didepan lemari.
Jennie menggeleng lalu menyusul Rosé yang duduk diatas kasur "aku sudah memesan makanan untukmu, kau belum makan kan?"
Kini Jennie semakin gusar, Roseanne jadi anak yang disiplin dan pengertian dalam waktu sesingkat ini.
"Kau Benar-benar ingin menceraikanku ya?"
"Iya lah."
Wajah Jennie semakin ditekuk "nanti kau jadi janda."
"Ya itu bukan masalah, lagipula entah aku janda, duda, atau gadis belia pesonaku tetap ada"
Jennie mengerlingkan matanya malas, "aku mau mandi."
Rosé mengangguk "aku akan menyiapkan baju untukmu s-
Brakk
Pintu kamar mandi tertutup kencang. Jennie bersandar pada pintu kamar mandi yang tertutup "dia Benar-benar akan melakukan itu?"
Ingatannya terbang pada beberapa hari lalu saat Roseanne sakit.
>>>>
"Jika kau memang ingin menceraikanku..."
"Apa?"
"Kau harus jadi anak baik dulu."
"Apa? Anak baik? Tidak masuk Haikal. Diluar Nayla"
"Ya sudah jika memang ingin bersamaku seumur hidupmu."
"Tapi kenapa Persyaratannya seperti itu?"
"Kau itu anak nakal, orang tuamu menikahkanmu denganku karena ingin kau berubah, mereka ingin kau memiliki tanggung jawab, atau setidaknya jadi anak penurut."
"Kau tidak sedang mengada-ada kan?"
"Tentu iya, sebenarnya aku hanya ingin menumpang hidup dengamu."
"Aku serius!"
Jennie menghela nafasnya "aku serius sekarang."
"Tapi aku lebih muda darimu, tanggung jawab apa yang harus aku lakukan? Aku belum bekerja dan aku-
"Itu urusanmu. Hanya itu yang kutahu."
<<<<<<<
"Aku akan pulang terlambat besok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Love Me?
FanfictionApakah pernikahan murid dan guru akan berakhir bahagia, yang mana perbedaan usia dan serta pernikahan terjadi karena perjodohan, bagaimana Jennie dan Rosé mengatasinya? apakah itu akan berhasil? Ide dari Readers:)