14. So Bad

1K 164 9
                                    

Kedua mata terbuka kala pagi hari datang. Dia menyadari jika sekarang dia berada ditempat tidur sendirian. Mau tak mau dia bangun karena memang sudah waktunya bangun.

"Hah... Kemana anak itu" gumamnya setelah beberapa saat akhirnya pergi ke kamar mandi.

"Ini..."

Dia menatap lurus kearah depan menatap seseorang yang sedang berada dibalik kompor. "Apa yang kau lakukan?"

Dia berbalik "memasak lah, apalagi?"

"Kau? Memasak?"

Dia mengangguk lagi lalu meletakkan sepiring besar nasi goreng kimchi dan dua mangkuk sup rumput laut. "Aku malas memasak sebenarnya, tapi aku ingat kau sedang berjuang untuk kelulusanmu. Jadi aku membuatkan ini." dia duduk dan melipat tangan mencoba memberikan senyum terbaiknya.

"Kau aneh baik begini."

Seketika senyuman itu berubah dan mengerlingkan matanya malas "i'm tryina be nice"

Jennie duduk lalu menyuapkan satu sendok nasi goreng ke mulutnya "lumayan untuk anak nakal sepertimu."

"Beehenti memanggilku anak nakal!"

Jennie mengulum tawanya, memang Roseanne tak senakal dulu, tapi entahlah dia hanya suka menggodanya begitu.

"Aku selesai." Jennie bangkit duluan meninggalkan Roseanne yang sedang menghabiskan makanannya.

Dapat dia lihat jika Jennie sudah masuk ke kamar dengan sudut matanya, dia menghela nafasnya. Begitupun dengan Jennie, dia menggaruk tengkuknya yang tak gatal "kenapa belakangan aku suka sekali menjahilinya" gumamnya.

"Belakangan dia jadi lebih pendiam."

Ya memang belakangan ini Rosé lebih pendiam dan lebih tenang. Ada apa dengannya? Dia hanya merasa Rosé sok dingin padanya.

****

"Sok dingin sekali. Padahal aku tahu diam diam dia sedang membuat siasat untuk membunuhku." Jennie bangkit dari duduknya berjalan membelakang teman-temannya yang hanya menyimak dari tadi.

.

"Aku hanya berbuat baik seperti yang dia inginkan. Aku tahu dia sangat membenci diriku yang berisik, jadi aku sedikit mengubah sikapku." Rosé meneguk minumannya lalu bersandar pada sofa di rumah Lisa.

.

"Dulu aku memanggilnya anak nakal, tapi sekarang aku akan memanggilnya sok dingin. Itu menyebalkan bukan?"

"Kenapa kau begitu keberatan?" tanya Yerin.

"Ya, bukankah kau bilang tadi dia membuatkanmu sarapan dan menyemangatimu untuk mempersiapkan kelulusanmu? Padahal dia juga akan lulus tahun ini." balas Joy.

"Aku fikir dia peduli padamu." lanjut Sana.

.

"Dia tidak pernah menghargai setiap perubahanku, dia terus-terusan memanggilku anak nakal. Itu menjengkelkan."

"Aku fikir dia hanya menggodamu karena kau selalu marah dengan panggilan itu." kata Jihyo.

"Ya, aku pun berfikir sama. Dia hanya ingin mencairkan suasana, ayolah." lanjut Yuju.

"Tapi-

"Mungkin dia tertarik padamu." potong Lisa.

Can You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang