15. Confused

994 158 5
                                    

"Kau yang menciumku... Bukan dirimu sendiri."

Ucapan Jennie kemarin begitu berbekas. Apa maksudnya ini? Apa Jennie fikir dia menciumnya dengan tidak sadar?

"Cepat habiskan makanmu. Ini sudah siang."

Suara Jennie membuatnya tersadar "aku sudah kenyang." setelah menyimpan piring kotor di tempat pencuci piring dia berbalik dan mendekat pada Jennie yang sedang menyusun kertas kertas di meja.

"Apa maksud ucapanmu kemarin? Itu mengganggu fikiranku"

Jennie berbalik "yang mana?"

"Eum... Saat aku menciummu... Itu bukan aku, apa maksudnya itu?"

Jennie mengedikkan pundaknya "kau fikirkan sendiri, aku sedang sibuk."

Setelah itu Jennie bangkit dan Rosé mengekorinya dari belakang. Begitu banyak hal yang berada di fikiran keduanya hingga tanpa sadar jika mereka sudah berada di sekolah. "Astaga."

Roseanne tersadar "ada apa?"

"Ini di sekolah."

"Ya lalu?"

"Kau mengantarku sampai sekolah?"

Kedua mata Roseanne terbuka lebar "mati aku"

Tok
Tok
Tok

Suzy mengetuk kaca mobilnya, kedua orang itu saling bertatapan. "Kau urusi saja kekasihmu itu. Aku harus rapat dengan guru lain." setelah mengatakan itu Jennie keluar dari mobil mengabaikan seluruh tatapan heran dari siswa siswi yang berada disana.

Rosé ikut turun. "Miss Kim? Kau pergi bersamanya?" pertanyaan yang paling dia hindari pun muncul.

Kini Rosé tidak bisa mengelak lagi. Dia mengangguk "ya"

"Kenapa kau pergi dengannya?" raut wajah cemburu tak lagi dapat Suzy sembunyikan. Senyuman Roseanne mengembang "ha? Kau cemburu?" tanyanya seraya mencolek dagu gadis itu.

Suzy mendorongnya kesal "lebih baik kau jelaskan daripada aku tidak mau melihat wajahmu lagi selamanya."

Roseanne tertawa lalu mengangguk "baiklah," dia merangkul kekasihnya "jadi aku bertemu dengannya di jalanan, dia sedang berlari mengejar bus. Jadi aku mengajaknya ikut, ya baik padanya sesekali tak apa kan"

Suzy meliriknya "Bus kan tidak pergi sepagi ini."

"Ahh itu..." Rosé memberikan cengirannya "aku tidak tahu. Yang mengatakan itu dia, ya mungkin dia jadi berhalusinasi karena terlalu banyak pekerjaan dan tugas akhir nya yang begitu menyita fikiran. Terkadang aku kasihan padanya yang suka begadang sampai malam tapi masih sempat bangun pagi..." Roseanne tersenyum dengan pandangan kosong memikirkan kegiatan Jennie akhir-akhir ini.

"Kau berbicara seolah satu rumah dengannya."

"Hah? Tidak, maksudku-






"Lihatlah bestie, mahluk denial itu sedang mati-matian menekan hatinya sendiri."

Lisa menoleh pada Jihyo "apa dia bisa sembuh? Aku takut jika dia..."

"Dia akan baik-baik saja." Ujar Yuju menepuk pundak Lisa "apalagi ketika keduanya sudah saling mencintai. Aku rasa hidup mereka akan jauh lebih baik."

Jihyo mengangguk "itu benar."

"Iya benar, sipaling mengerti cinta. Tapi bel masuk sebentar lagi berkumandang, kalian sedang apa Disini?"

Ketiga sekawan itu berbalik dan memberikan senyum pada guru Kim dengan watadosnya. "Oh itu, oh Guru Kim, gaya rambut baru?" tanya Lisa.

Kim Jisoo, guru itu menghela nafas dan mengusap dadanya "kalian ingin kembali ke krlas sendiri atau saya gusur?"

Can You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang