PEACHES

PEACHES - 17

Don't KILL THIS LOVE but..

FEEL MY RHYTHM

WELCOME AGAIN FOR STORY OF JENRENE 🐰🐻

Hope you can enjoy always 🍒

Mandukimiee

©2022

.
.
.

Awali senin pagi dengan membaca yang manis 🐻‍❄️

Kangen Jenrene? Apa Kii?

.
.

Malam yang belum begitu larut, Seulgi memilih lari di sekitar kompleks sembari melakukan siaran langsung di instagram. Dia cukup bosan berada di dorm, apalagi member lainnya belum pulang.

Dia menunjukkan senyum beruang khasnya sesekali menyapa penggemar. Dirinya cukup terkejut saat Jisoo, Somi juga Moonbyul bergabung dalam live-nya. Cecaran pertanyaan hampir sama yaitu mengapa ia berlari di malam hari?

"Kalian tau? Aku cukup bosan di dorm."

Kenapa lari? Kenapa tidak menggunakan mobil saja?

"Yah, Jisoo-ya, itu tidak menyenangkan."

Apa kau tidak punya mobil?

"Yahhh, berhenti Jisoo-ya hahaa!"

Mampirlah ke dorm kami

"Byulyie, aku akan mampir. Tapi tidak sekarang."

Anyeong Unnie...

"Anyeong Somi-ah."

Di tempat lain, Jisoo tertawa karena Seulgi itu termasuk random person. Lisa yang melihat Jisoo tertawa menatap ponsel pun mengintip dengan menduselkan kepalanya didepan Jisoo.

"Seulgi Unnie live?"

Jisoo mengangguk, "Dia tengah berlari."

"Jinjja?!"

"Dia sama randomnya seperti dirimu baby." Celetuk Lisa.

"Apa kamu bilang?"

"Kamu cantik sayang. Jisooku sangat manis." Akhir kalinatnya, Lisa mencium bibir Jisoo singkat.

"Jennie Unnie kapan menyusul By?"

"Dia bilang akan datang 2 atau 3 jam lagi."

Lisa tidak menjawab melainkan menyandarkan kepalanya di dada Jisoo. Sebelum esok hari mereka akan kembali konser, ia ingin bermanja dahulu dengan Jisoo.

"Bayiku ingin bermanja heum?"

Dasarnya Lisa yang manja jika di dorong dengan ucapan seperti itu, maka sikap manjanya semakin menjadi.

Lisa mengangguk manja dengan bibir mengerucut. Jika biasanya Jisoo anti romantis terlebih jika ada kamera, maka semuanya musnah saat off camera.

Jisoo mengusap surai hitam kecoklatan milik Lisa dan menghirup aroma shampo yang digunakan kekasihnya.

"Apa dirimu tidak keramas Lisa-ya? Kenapa bau sekali?"

Lisa yang mendengar itu otomatis menegakkan tubuhnya. Mengusap kulit kepalanya lalu mencium aromanya.