PEACHES - 11

519 80 12
                                    


Kalian begadang?


Jangan begadang, harus tidur tepat waktu!


Besok jangan lupa sarapan yaaa... Jaga kesehatan juga















.
.
.






Music Cure berakhir dengan senyum dan tawa dari 4 gadis tinggi diatas panggung. Salah satu dari mereka memeluk tropi yang baru saja mereka dapatkan. Rambut blonde bernyanyi dan menarik sembari menggoyangkan tropi dipelukannya mulai mendekati gadis pemilik poni keramat. Keduanya menari beradu pantat sambil sesekali mendorong bahu satu sama lain. Tak jauh berbeda, Unnie line disamping mereka pun tak berhenti membuat momen bersama, seakan tak ingin kalah dengan kedua adiknya.

Shut Down telah selesai mereka bawakan, setelah menunduk memberi hormat dan ucapan terima kasih kepada Blink dan penonton lainnya, mereka kembali ke belakang panggung masih dengan tawa bahagia. Ini adalah kemenangan kelima mereka setelah comeback full albumnya rilis.

Setelah mereka berpelukan satu sama lain, Jennie segera berlari kearah lain. Menubrukkan seluruh tubuhnya lalu mendekap erat seseorang disana yang telah membawa buket bunga mawar putih yang semerbaknya sampai tercium dari kejauhan.

"Chukkae Baby.. You're the best!"

"Ahh,, ini juga berkat kalian semua~" Pelukan Jennie yang bergoyang kekanan dan kekiri membuat senyum Irene semakin merekah.

"Lepaskan dulu pelukannya. Kita dilihat oleh member-mu yang lain."

Jennie segera menoleh dengan alis bertaut. "Maksudmu Rosié? Jika Lisoo pasti sudah dipojokan kan?" Kekeh Jennie.

"Mari kita ke sana. Kasihan Rosé sendirian." Ajak Irene yang ditolak Jennie. Ia menahan pergelangan tangan Irene yang hendak berjalan kearah Rosé.

Mengerti arti tatapan Irene padanya. Ia meletakkan telunjuknya di antara bibir dan hidung. Memberi aba-aba hingga jari ketiga... Oh? Ada seseorang disana?

"Seungwan-ah?"

Gadis bule itu terkejut mendengar nama lengkapnya di panggil. Dan suara itu sangat familiar di telinganya.

"U-unnie?"

Keterkejutan Wendy masih berlanjut, berbeda dengan Irene yang mulai tersenyum jahil kearah adik keduanya. Ia mulai menggoda Wendy dan Rosé yang berada tepat didepannya. Sebelumnya ia menoleh kearah Jennie yang juga menatapnya. Tatapan keduanya seakan menyalurkan komunikasi telepati.

"Aahh,, Apa ini alasanmu menolak ajakan Yeri tadi?"

"Apa ini juga alasanmu menolak ajakan manager untuk makan bersama, Chaeng-ah?"

Rosé sudah lebih dulu menunduk dengan wajahnya yang merah padam. Wendy yang tadi ikut menunduk mulai mendongak. Yang benar saja ia takut pada Irene? Sebenarnya ia takut sih. Tapi tertutup wajah coolnya.

"Memangnya kenapa?!"

Irene tentu sedikit terkejut namun tetap menyembunyikan ekspresinya yang ingin tertawa.

"Yah, aku bertanya baik-baik mengapa kau berteriak Wannie?"

Wendy tertunduk setelah menyadari nada ucapannya berlebihan pada Irene. "Mianhae Unnie."

"Rosié?"

Rosé berdehem menanggapi panggilan Jennie.

"Rosié mau kemana setelah ini?"

PEACHESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang