PEACHES - 13

398 54 6
                                    



Karena kemarin Rame, yaudah—




Gitu aja








.

.

.

Saat ini Irene tengah sibuk menyiapkan makanan untuk adik-adiknya di dorm. Beruntung hari Minggu ini semua member berada di dorm. Sementara Irene memasak dan di bantu oleh Wendy, SeulJoyRi tengah asik bermain PlayStation 5 yang dibeli Seulgi 1 minggu setelah benda itu rilis di pasaran.

Jika dilihat dari antusiasmenya mereka bermain, sepertinya hanya Seulgi dan Yeri yang bermain. Gadis jangkung yang satunya hanya berfokus pada benda pipih ditangannya dan sesekali gadis itu tersenyum atau bahkan tertawa tanpa ia sadari.

"Sepertinya Sooyoung Unnie sedang berbalas pesan dengan Crush Oppa." Seulgi mengangguk setuju sambil menatap wajah Joy.

"Aku menang!!"

"Kau ini benar-benar devil maknae Yerim-a! Mengalihkan perhatian ku dalam bermain agar kau bisa mengambil untung!"

Yeri menghendikkan bahunya acuh dengan senyuman jahil. "Apa gunanya menjadi maknae kalau para kakak tidak mau tunduk dengannya?"

"Kau pikir aku budakmu hah?"

"Kan memang begitu sejak awal." Cengir Yeri terlihat menyebalkan.

"Aaakhh.. UNNIEEE!!"

"Fucking bi—"

"Park Sooyoung!" Tekan Wendy menyumpal mulut Joy dengan pancake buatannya dan Irene.

"Yerim-a kenapa berteriak? Seulgi ada apa dengan wajahmu? Dan Sooyoung.. Perhatikan lisanmu!"

Wendy yang datang ke ruang televisi dengan membawa pancake langsung menyeburkan kesalnya kepada 3 maknae itu. Ralat ada 1 maknae jadi-jadian.

"Pancake-pancake!!"

"Nanti Kim Yerim!" Sergah Wendy saat tangan nakal adik bungsunya itu mulai berulah.

"Aku juga mau pancake!"

"KANG SEULGI!"

Kedua bayi Red Velvet itu mulai memajukan bibirnya sebal. Tumben sekali Wendy pelit pada mereka. Seulgi mulai beranjak kearah dapur, tanpa mereka tebak pun pasti beruang madu yang ingin menjadi panda itu akan mengadu pada Unnie kesayangannya.

Tak lama beruang berponi itu kembali dengan membawa 2 pancake ditangannya. Mata minimalisnya melirik sombong dan juga kesal kearah Wendy yang juga ikut menatapnya. Ia mendudukkan dirinya di sofa single, mengabaikan tatapan si bungsu yang sepertinya menginginkan juga.

"Unnie Yerim juga mau~"

"Andwae! Ini milikku!"

"Pelit!"

"Akhh!" Seulgi meringis karena Yeri mencubit pahanya lalu beranjak menghampiri Irene yang masih berkutat di dapur.

"Aakhhh,, UNNIE PELIT!"

"Kim Yerim jangan berteriak!"

"Unnie juga teriak!"

"YAKK!"

"YAKK!"

Ada apa dengan 2 rapper itu?

"Terserah kau saja!"

"Hehee,, saranghae Joohyun Unnie, uri Eomma. Muah!"

Dengan senyum yang mengembang sangat lebar, Yeri berjalan keluar sambil membawa 2 pancake ditangannya. Ia mencium aroma pancake ditangan kanannya lalu memakan dengan nikmat seperti manusia yang tidak pernah makan pancake.

"Aku juga punya pancake!"

Baik Seulgi, Wendy terlebih Joy tidak menggubris celotehan tidak jelas bungsu Kim Yerim.

"Aku punya pancake jugaa!"

"YAK! MENYEBALKAN!"

Ia menghentakkan kakinya kasar menuju dapur setelah mencubit bagian tubuh ketiga kakaknya. Lebih baik ia bersama Irene yang selalu mendengarkan celotehannya dibanding bersama ketiga kakaknya yang tidak jelas itu.

"Aku akan mengadukan kalian semua kepada Joohyun Unnie!"

🧩🧩🧩

Pagi ini Irene uring-uringan setelah menatap layar ponselnya. Dia tau jika gadis itu sexy dan menawan, tapi apakah harus diumbar-umbar sembarang begitu?

Seulgi yang kebetulan tidak ada job pun mulai mendekati pintu kamar Irene yang terdengar berisik dari pada biasanya. Tumben sekali kakaknya itu berbicara sendiri di kamar?

"Unnie?"

"Joohyun Unnie?"

Masih tidak ada sahutan dari dalam sana.

Tentu saja hal itu membuat Seulgi berpikiran negatif. Tidak biasanya Irene begitu.

Otak cerdas sedikit lemotnya mulai mencari ide agar Irene membuka pintu kamarnya.

"Karena diketuk pintunya tidak dengar. Aku akan mendobrak saja."

"Atau aku gergaji sekalian? Ahh dobrak saja deh."

Dengan ancang-ancang yang cukup jauh, dan kekuatan penuh seorang dancer dari girlgroup Red Velvet, Seulgi berlari dan memposisikan tubuhnya untuk menubruk pintu kayu Irene.

BRAK!

"YAHH KANG SEULGI!"

"Bangunlah! Berat!"

Bukannya bangun, Seulgi justru memeluk tubuh kecil Irene dibawahnya dengan erat. Bibir kecilnya mengucap syukur kepada Tuhan. Ia pikir Irene kenapa-kenapa didalam kamarnya.

"YAH, MATA YERIM TERNODAI!"

Dua manusia itu menoleh kaget kearah sumber suara yang begitu memekakkan telinga. Disana ada si kecil Yerim yang menutup wajah dengan kedua tangannya. Namun sepertinya ia mengintip dari celah jemarinya itu.

"Yerim tidak melihat! Dadaghh!"


🧩🧩🧩

Seulrene ngapain 😩


Btw, kalian kemarin liat RV live IG gak??? Bagus banget serius!!! Dan abhskwwkkw nya lagi aku ketinggalan nonton dong!!!!







Btw, kalian kemarin liat RV live IG gak??? Bagus banget serius!!! Dan abhskwwkkw nya lagi aku ketinggalan nonton dong!!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dek Yerim mati 😭

Seulgi juga ngapain mepet2!
















VOTEMENT

FOLLOW

ADD UR READING LIST

#OUR_STORY
#NO_MATTER
#DUMB_AND_FUNNY_RELATIONSHIP'S
#CUTE_AND_HOT_GIRLFRIEND
#JENNIE_AND_2_BABIES_KIM
#PEACHES
#FLOWER_REASON_U&ME

PEACHESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang