PEACHES - 9

507 68 2
                                    

Don't KILL THIS LOVE but..

FEEL MY RHYTHM

WELCOME AGAIN FOR STORY OF JENRENE 🐰🐻

Hope you can enjoy always 🍒

Mandukimiee

©2022

.
.
.


Jennie mengendarai mobilnya sedikit mengebut. Dengan rasa rindu yang membuncah, ia telah menyiapkan bunga dan beberapa kado istimewa untuk Irene juga untuk member Red Velvet, terlebih si bungsu Yerim.

Kabar sakitnya Joohyun membuatnya tidak bisa fokus melakukan pekerjaannya. Bahkan pagi ini ia dimarahi Jisoo habis-habisan karena membuat Dalgom terkena es kopinya. Tubuh anjing putih itu seketika menjadi coklat muda dan basah, mungkin kedinginan juga. Bukan itu saja, Jisoo juga memarahi Jennie karena meminum es kopi pagi-pagi dengan keadaan perut kosong dan baru saja tiba dari bandara.

Jennie benar-benar menelan mentah kemarahan Jisoo padanya. Diam adalah cara terbaik baginya. Beruntung Lisa segera menghampiri dan memeluk Jisoo dari belakang. Jadi kemarahan member tertua itu bisa segera padam meskipun saat ia berpamitan hendak pergi ke dorm Red Velvet tatapan tajam tak luput ditujukan untuknya.

"JENNIE UNNIEE!!"

BRUK!

Ringisan pelan keluar dari bibir Jennie. Tubuhnya tersentak mendengar teriakan melengking dari Yeri juga pelukan dadakannya itu. Dan yang pertama kali mendarat mencium lantai adalah pantat seksinya.

"Shhh... Menyingkirlah Yerim-a."

"Waee? Aku merindukanmu Unnie~!"

Terdengar tegas tetapi sangat manja nada bicaranya.

Jennie tidak bisa berbuat apa-apa. Ini masih cukup pagi, ia berharap ada anggota lain yang menolongnya dari setan muda Kim Yerim!

"Yaakkk!! Awwhh!"

"Aaa~ Joohyun Unnieee!! Sakitt!"

Jennie yang tidak merasakan tarikan di telinga Yerim pun ikut meringis. Itu pasti menyakitkan meskipun tangan itu kecil tapi... Bukankah suatu hal yang kecil justru memiliki kekuatan yang lebih besar?

"Duduklah Jen. Dan kamu Yerim-a, buatkan minum untuk Unnie kesayanganmu."

"AKU MELIHATNYA KIM YERIM!" Teriak Irene saat ia menyadari si kecil Yerim meledeknya dari belakang tubuh.

Irene dan Jennie duduk berhadapan. Jennie menunduk, sesuatu ditangannya kini rusak dan tidak sebagus sebelumnya.

"Gwaenchana. Gomawo atas bunganya. Aku menyukai ini." Ujarnya setelah mengambil bunga Lily dari tangan Jennie.

"Aku juga membawa sesuatu yang lain untukmu dan member yang lain."

"APA ITU JUGA ADA UNTUKKU UNNIE?!" Teriak Yeri dari arah dapur yang membuat kedua anak Tuhan yang saling berhadapan itu terkejut.

"YAKK KIM YERIM! JANGAN BERTERIAK!"

"UNNIE JUGA TERIAK!"

"Sudahlah. Biarkan Yerim tumbuh dengan baik." Gelak Jennie.

"Akan aku ambilkan dulu di mobil." Irene mengangguk terkejut menatap Jennie yang tersenyum lebar lalu berlari kecil keluar dorm.

"Wait for me." Ujarnya tanpa suara diikuti kedipan sebelah mata.

PEACHESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang