PEACHES - 20

250 42 6
                                    


Kangen Jennie ama bayinya 🐸






.
.
.




Otw malming bre 👍

.
.

©2024 Mandukimiee

.
.


"Kita tunggu Lisa dulu."

"Sebelum maknae pulang, lebih baik kita memesan makanan dan minuman. Tubuh lelah kita sepertinya tidak memungkinkan untuk bangkit dan membuat itu semua sendiri." Ujar Rosè yang langsung diangguki oleh Jisoo.

"Pesan apapun Chaengie, aku yang akan membayarnya."

"Yah, gantian saja Jen. Kau sudah sering melakukan itu."

"Aniyo. Unnie, biarkan aku saja. Hitung-hitung ini sesekali karena kita akhir-akhir ini jarang berkumpul setelah berakhirnya World Tour." Jelas Jennie. Mata kucingnya menajam saat Jisoo hendak membuka mulutnya kembali dan seketika itu membuat tertua langsung diam.

"Dasar orang kaya." Cibir Jisoo.

"Dasar jomblo."

"Yahh, Jennie Kim!"

"Kenapa marah? Unnie bukannya kekasihku?"

Ketiganya terperanjat saat mendengar suara seseorang yang sangat familiar ditelinga mereka. Rupanya si bungsu telah kembali lengkap dengan wajah cemberut dan bibir yang dimajukan.

"Unnie tidak mengakuiku sebagai kekasih?"

"What you feeling right now, babe? Apa aku ada salah padamu?" Tanya Lisa yang sudah berdiri di dekat sofa Jennie.

"Lisa-ya? Bukan begitu, aku hanya be—"

"Bercanda kan? Aku sudah denger itu hampir setiap hari, bahkan bukan hanya member saja. Unnie apa kau terpaksa menerima cintaku?"

Jisoo tentu terkejut mendengar ucapan Lisa. Bagaimana kekasihnya itu berkata demikian? Tidak, maksudnya Jisoo hanya bercanda untuk memarahi Chaeng.

"Lisa, apa yang kamu ucapkan?"

"Aniya. Maaf sepertinya aku kelelahan, aku akan ke kamar ku dulu."

Lisa berjalan cepat menuju kamarnya tanpa mempedulikan Jisoo yang terus memanggilnya.

Setelah mengunci pintu, Lisa melempar kasar tas yang ia genggam. Tubuhnya meluruh bersandar pada pintu lalu meringkuk di sana. Tanpa permisi, air matanya meluruh deras membasahi pipi dan mulai melunturkan riasan wajahnya. Giginya pun mulai menggigit bibir dalamnya kuat untuk meredam tangisannya. Dirinya semakin terisak, tangannya mulai nakal bergerak kearah kepalanya, menyentuh rambut panjangnya lalu ia tarik.

PEACHESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang