PEACHES - 21

235 47 2
                                    

Don't KILL THIS LOVE but..

FEEL MY RHYTHM

WELCOME AGAIN FOR STORY OF JENRENE 🐰🐻

Hope you can enjoy always 🍒

Mandukimiee


©2022

.
.
.







"KYAA!"

"Kejutan sayang."

Dua orang yang berbeda ekspresi itu masih mematung di tempat masing-masing tanpa ada yang mengalah untuk bergerak mendekat.

"Apa kita akan seperti ini selamanya?"

Setelah pertanyaan itu, dirinya berlari dan berhamburan memeluk kesayangannya yang sudah lama tidak bertemu.

"Bogoshippo By~"

"I miss u so bad more than everything, Baennie."

Keduanya masih betah saling mendekap dan memberikan kehangatan. Jennie menempelkan pipinya pada puncak kepala Irene. Hidungnya menghirup aroma wangi disana.

"Vanilla is my favorite. But, you my everything."

Irene jelas langsung mencubit pinggang Jennie. Bisa-bisanya baru bertemu beberapa menit tapi mulut si kucing itu sudah berbicara aneh-aneh.

"Tidak aneh, aku tau sayangku ini malu sekarang."

Mengapa orang ini tau apa yang ia pikirkan?

"Tidak." Tolak Irene keras.

"Kalau tidak mengapa wajahnya benar-benar tenggelam di dadaku?"

"Ruby! Aku akan memukulmu dan aku akan marah."

Jennie mengeratkan pelukannya saat menyadari Irene mulai merenggangkan pelukan ditubuhnya. Kekasih cantiknya itu benar-benar perajuk yang menggemaskan.

"Kamu menggemaskan sekali. Kenapa kita tidak berciuman? Aww~"

"Mencubit menjadi hobimu sekarang, sayang?" Tanya Jennie yang sudah meletakkan satu tangannya di pipi Irene.

"Only for you, aku akan selalu mencubitmu."

"Kamu sama seperti Yerim, anak kecil."

"Hanya bersamamu aku menjadi anak kecil, jika dengan member apalagi bersama Yerim aku pasti menjadi ibunya."

"Heol, bukankah bersama Wendy Unnie atau Seulgi Unnie, kamu bisa bermanja dengannya?" Tanya Jennie dengan raut sedikit sinis.

"Yah, kamu cemburu dengan Seulgi dan Seungwan?"

Jennie menganggukkan kepala mantap, lalu sepersekian detik wajahnya berubah menjadi bayi yang kehilangan permennya.

"Ayo kita sub-unit saja, supaya kita memiliki projek bersama yang lama."

"Aku juga menginginkan satu projek denganmu, hon. Aku saja terkadang cemburu jika melihat music video milikmu dan Seulgi Unnie begitu mesra."

Permintaan Jennie cukup membuat Irene terkejut. Sebenarnya tidak salah untuk berkolaborasi, tapi apakah akan ada kesempatan? Dan apakah agensi mereka memberi persetujuan?

Namun, yang lebih membuat Irene terkejut sekaligus gemas karena tingkah Jennie yang tiba-tiba menjadi kekasih pencemburu dan perajuk.

Irene mengusap pipi mandu Jennie, matanya menatap bibir lalu naik tepat menatap kedua mata kucing tajam milik sang kekasih. Ibu jari lentik Irene menyusuri bibir atas dan bawah Jennie hingga sang pemilik hanya mampu diam tak berkutik sedikitpun.

PEACHESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang