Don't KILL THIS LOVE but..
FEEL MY RHYTHM
WELCOME AGAIN FOR STORY OF JENRENE 🐰🐻
Hope you can enjoy always 🍒
©2022
.
.
."Eoh, Unnie?"
"Dimana Hyunnie?"
"Ada di ruang make up sen—"
Langkah kakinya yang lebar langsung mengarah ke ruang make up yang dikatakan oleh adik bungsunya. Setelah ini ia akan meminta maaf karena mengabaikan jawaban dari si bungsu Yerim.
Cklek
"Hyunnie? Gwaenchana?"
"Ruby~"
"Please don't cry. Kamu berharga sayang." Jennie semakin mengeratkan pelukannya di tubuh Irene kala tangisan sang leader Red Velvet itu kian kuat.
Jennie berusaha menggendong tubuh kecil Irene lalu ia mendudukkan diri di sofa dengan Irene yang masih memeluknya sambil menangis.
15 menit tangisannya reda, wajah sembab berurai air mata milik Irene kini mendongak menatap wajah Jennie yang tersenyum tipis. Wajahnya ia dekatkan ke wajah Irene, dan dari situlah buah bibirnya bertemu dengan kedua kelopak mata Irene yang sembab.
"Apa yang mereka katakan lagi pada Baennie ku ini?"
"M-mereka... Selalu saja menghujatku. Aku tidak memiliki bakat dan hanya bermodal visual saja. Bahkan, comeback ku bersama member gagal karenaku By.. Ak-aku.. Aku juga leader yang buruk, Hiks.."
Jennie tersenyun lembut, mengangkat wajah Irene yang sedari tadi menunduk dan berusaha bersembunyi di dadanya. "Tatap aku."
"Joohyunnie~"
Suara lembut itu mengalun merdu di telinga Irene yang membuatnya mau tak mau harus mengikuti perintah Jennie.
"Kamu terbaik, bukan hanya untukku. Tapi juga untuk member Red Velvet lainnya, kamu terbaik untuk fans. Hyun~ mereka hanya iri padamu yang bisa sampai sejauh ini. Mau sebaik apapun kita, jika mereka menatap kita dengan tatapan kebencian, maka tidak ada gunanya. Kamu mengerti?" Irene masih diam.
"Lakukan yang terbaik versimu. Jika dua atau tiga dari mereka membencimu, maka ada satu juta penggemarmu yang akan mencintai dan mendukungmu. Termasuk Jennie Ruby Jane Kim."
Leader Red Velvet itu bisa menyunggingkan sedikit senyumnya setelah mendengar ucapan ketenangan dari Jennie dan ciuman di dahinya. Irene merasa sangat beruntung bisa memiliki Jennie dalam hidupnya. Kekasihnya selalu melakukan hal terbaik untuk dirinya. Memeluk hangat kala dirinya kalut, menenangkan kala dirinya gelisah, dan selalu memberi senyuman gummy saat dirinya merasa putus asa.
"Gomawo sayang. Saranghae~"
🐰🐻
"Jennie-ya, apa Joohyun Unnie sudah lebih baik?"
Wendy yang bangun lebih dulu menunggu dengan setia sembari menatap kearah pintu kamar sang leader. Dirinya bisa sedikit lega kala Jennie keluar dari kamar Joohyun. Sudah biasa bagi mereka jika Jennie menginap di dorm Red Velvet, terlebih kondisi Joohyun yang kacau.
KAMU SEDANG MEMBACA
PEACHES
FanfictionJENRENE STORY SECTION 2 🍠 Idol Version #1 Lovegirl (11722) #5 Jenrene (11722)