PEACHES

PEACHES - 22

Don't KILL THIS LOVE but..

FEEL MY RHYTHM

WELCOME AGAIN FOR STORY OF JENRENE 🐰🐻

Hope you can enjoy always 🍒

Mandukimiee

©2022

.
.
.

"Aku sudah bilang berulang kali bukan? Berhenti bermain air hujan, Kim Yerim!"

Yeri yang terkena marah oleh kakaknya pun semakin merengek. Wajahnya yang sudah memerah karena sedang demam dan flu pun semakin memerah karena menahan tangisnya.

"Unnie~ Aku sedang sakit~"

"Tidak ada yang memintamu bermain air hujan, Kim kematian!" Death glare tentu tidak luput dari wajahnya. Suara yang biasanya tidak sekeras ini, tiba-tiba melengking dan menyakiti pendengarannya.

"Young Unnie~"

Tidak jauh berbeda dengan si bungsu, fake maknae yang semalam tertawa ceria bersama sang adik kini juga terbaring lemah diatas ranjangnya lengkap dengan dahi yang tertempel cool fever dan selimut yang menggulung tubuh rampingnya.

"Yah, Kang Seulgi, sudah berapa kali ku katakan jika jangan bermain hujan?! Lihat? Sekarang kau sakit dan Yerm juga sakit."

Rasanya Seulgi ingin menangis saja kalau begini. Otaknya tidak lupa jika orang yang tengah merawatnya ini sudah berkata hal serupa selama 2 jam lalu.

"Hyunnie, aku sudah dengar sejak 2 jam lalu~"

"Protes sekali lagi aku akan menyeretmu keluar dari dorm!" Ancam Irene tanpa melunturkan nada dan tatapan tajam ke arah Seulgi.

Gadis beruang itu dengan polosnya menggelengkan kepala, "Diluar dingin dan hujan."

"Biarkan saja kamu bermain hujan. Sana keluar dorm, hujan-hujan lagi, sekalian ajak adik bungsumu."

Wendy yang sudah sejak tadi mendengar amarah Irene hanya bisa diam tanpa berkutik. Sejujurnya sejak tadi pun mata Seulgi tak lepas kearahnya untuk meminta bantuan, tetapi ia bisa apa dengan kakaknya itu?

"Em, Unnie, aku pikir Seulgi satu kamar saja dengan Yerim agar kita bisa merawatnya lebih mudah." Wendy menelan ludahnya susah payah. Ia sedikit merutuk karena tiba-tiba memberikan suara yang mungkin saja tidak berguna.

"Aku tidak peduli!"

Wendy mendelik begitu melihat Irene melenggang meninggalkan dirinya dan Seulgi.

"Seungwan~"

Tangisan Seulgi pecah begitu saja. Ini pastinya kesalahan fatal hingga Irene marah dengannya. Wendy yang masih disana segera memeluk Seulgi dan menenangkan sahabatnya itu.

"Sudah Seul. Kali ini tidak apa, tapi jangan diulang lagi besok dan seterusnya. Kamu lihat kan Joohyun Unnie sangat marah tadi?"

"Dan kalau kamu lupa, kita akan ada latihan sebelum world tour dan comeback kan?" Mendengar penuturan Wendy, Seulgi semakin menangis dan menyembunyikan wajahnya di leher gadis berambut pendek didepannya.

"Sudah beruang. Ayo kita ke kamar Yerim saja. Unnie pasti juga disana sekarang."

Wendy menuntun Seulgi yang lemas ke kamar Yeri. Tak butuh waktu yang lama untuk mereka sampai di kamar bungsu. Tetapi, samar terdengar dari luar pintu kakak mereka tengah memarahi Yeri.