PEACHES - 18

452 53 3
                                    

Kangen nggak?



.
.
.

Happy satnight laff..

.
.
.

NEXT REQUEST?

.
.
.

"Aku pikir Indonesia akan sangat membakar kulit kita." Ujar Rosé tanpa menghentikan kunyahan dimulutnya.

Lisa yang sedang memangku kepala Jisoo pun mengangguk.

Ketiga member Blackpink itu kini tengah bersantai di hotel sebelum lusa mereka akan terbang kembali ke Indonesia. World tour mereka akan berakhir 2 bulan lagi, dan selama 3 minggu, mereka akan mengelilingi negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

"Dimana Jennie Unnie?"

"Sebentar lagi dia akan kembali."

"Tidak terjadi hal buruk dengannya kan?" Tanya Lisa. Kekasihnya memang Jisoo, tapi tampaknya rasa khawatir dan perhatian kepada Jennie juga besar.

"Tidak. Dia hanya mampir untuk membeli sesuatu yang aku sendiri saja tidak tahu." Jawab Jisoo tanpa merasa curiga atau cemburu. Karena memang sudah biasa Lisa melakukan hal demikian dengan Jennie, begitu pula sebaliknya.

"Chaeng, aku mau bola-bola coklat itu."

Chaeng menyodorkan ragu toples besar itu kepada Lisa, "Jangan dihabiskan!" Peringatnya tajam.

Astaga, keduanya seperti tidak memiliki cukup uang jika bola-bola coklat itu habis.

"Akan aku habiskan semuanya!"

"Andwae! Kalau begitu aku tidak mau berbagi!"

Jisoo memutar bola matanya, jujur ia merasa tidak sanggup jika dua adiknya itu bersatu seperti saat ini.

Aku butuh Jenniee~

Cklek..

"Berkumpul tapi tidak mengabariku!"

Kalian pasti tahu bukan siapa yang datang terlambat lalu marah-marah?

Srek

"Apa itu?"

"Ciki."

Lisa berlari kearah paper bag dan plastik besar Jennie. Dirinya harus mendapatkan sesuatu yang lebih agar ia bisa memamerkan itu pada Chaeyoung.

"Lihat! Aku mendapatkan ini!"

Ketiga manusia yang disebut kakak itu menoleh kepada si bungsu yang kini telah mengangkat tinggi-tinggi coklat crunchy kegemaran ChaeLis. Jennie sengaja membawa 1 karena ukuran itu cukup besar, dan tidak mungkin satu member akan menghabiskannya. Tapi sepertinya Jennie melupakan daya tampung perut duo maknae.

"Aku mau!"

Lisa yang sudah mengambil ancang-ancang pun segera menjauh dari Rosé. Dia berlari entah kemana agar Rosé tidak dapat menangkap dirinya. Maknae satu ini memang gemar jahil, ia berlari sembari membuka bungkus coklat itu dan sesekali memamerkan kegiatannya pada Rosé yang masih setia mengejar dirinya dengan wajah garang.

"Aku akan membunuhmu jika kamu tidak berbagi!"

"Yakk, LALISA!"

Keduanya yang lari dengan energi penuh pun tidak mengindahkan teriakan peringatan dari kedua kakak tertua.

PEACHESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang