<< 02 >>

1K 71 1
                                    

Sekarang sudah menunjukkan pukul 22.00 namun Crystal masih saja berkeliaran ditengah kota yang perlahan mulai sepi, sebenarnya inilah yang Crystal suka, kesunyian dan kegelapan. Ia sendiri tidak yakin apakah itu sebuah penyakit atau memang kesenangan dalam diri Crystal sedari kecil.

Crystal adalah gadis dengan asal usul atau bahkan identitas yang masih simpang siur, ia tidak mengetahui siapa kedua orang tuanya dan bahkan namanya. Nama Crystal diambil dari kepribadian Crystal sendiri yang sewaktu kecil sangat sering menangis, tapi Crystal tidak seperti anak kecil pada umumnya. Ketika balita menangis, pasti ia akan mengeluarkan suara, berbeda dengan Crystal yang hanya diam tapi matanya terus mengeluarkan air mata.

Kemudian kepribadian Crystal yang sangat sulit ditebak, akhirnya muncullah nama Crystal. Sejak  usianya genap 5 tahun, Crystal lebih menyukai kesendirian, kegelapan. Bukan karena ia sering di rundung ataupun tidak memilki teman, ia menyukai hal seperti itu murni dari keinginan nya, padahal banyak orang yang ingin berteman padanya.

Hari hari ia lalui dengan di asuh oleh seseorang yang bahkan Crystal sendiri tidak mengetahui siapa dia, wujudnya selalu tertutup oleh kain. Tapi sosok itulah yang selalu menemani Crystal hingga usianya genap 10 tahun, kemudian sosok itu pergi menghilang bak ditelan bumi dan membuat Crystal harus berjuang sendiri ditengah pilunya kehidupan.

Penyakit yang dimaksud Crystal, penyakit yang takut akan cahaya. Setiap melihat cahaya, Crystal akan mengerang kesakitan dan menjerit layaknya orang kesurupan. Tak lupa ia juga memegang kepalanya dan menjambak rambut nya agar rasa sakit itu hilang. Awalnya tepat pada usia 10 tahun, ia diberi seseorang obat untuk meredakan rasa nyerinya itu hingga sampai detik ini ia kecanduan akan obat itu.

Crystal tersenyum miris akan alur hidupnya, ia tidak tahu siapa keluarga nya, ia tidak tahu siapa pengasuh nya, dan ia tidak tahu kenapa ia bisa mengidap gejala seperti itu.

Saat tengah melamun, tanpa sengaja ada seseorang yang berlari dan menabrak Crystal. Crystal berdecak kesal, tanpa permintaan maaf orang tersebut langsung berlari, seperti penjahat yang hendak ditangkap oleh polisi.

"Hey.." teriak Crystal saat menyadari bahwa tas besar milik orang tersebut terjatuh.

Crystal bingung, akankah ia meninggalkan tas tersebut atau membawanya? Karena tak ingin ambil pusing akhirnya Crystal mengambil tas tersebut.

Crystal membawa tas tersebut keapartemen sederhana nya, ia sangat penasaran akan isi tas tersebut, akhirnya ia membuka tas itu. Alangkah terkejutnya Crystal saat menemukan kalung berlian dengan simbol gerhana bulan sebagian, yang dimana bagian bulan sabitnya terdapat berlian yang bisa saja membuatnya kaya mendadak.

Crystal tersenyum puas, ia kemudian memakai kalung itu. Crystal terlonjak kaget, saat kalung itu seakan memberi sengatan listrik pada tubuhnya. Ia melihat, berlian itu mengkilau memberikan pantulan cahaya.

Crystal kembali membuka tas tersebut, kali ini hanya tersisa sebuah buku. Buku tersebut sangat aneh karena menggunakan bahasa Yunani yang sangat tidak dimengerti oleh Crystal.

Karena jiwa penasaran nya memberonta Crystal membuka halaman pertama buku tersebut.

Ramalan sang Dewi Oronion.

Kening Crystal mengkerut menandakan ia sedang berfikir, apa maksud dari buku ini? Ramalan? Ah iya tidak percaya akan ramalan, karena itu hanya dongeng belaka yang sering ia baca di sebuah novel.

Tapi tetap saja Crystal terus membaca halaman demi halaman buku tersebut, hingga sampai kehalaman terakhir, keringatnya bercucuran membasahi pelepis nya. Ia ketakutan, sangat ketakutan. Ada sebuah mantra yang tidak diketahui oleh Crystal dan ia tidak ingin menyebutkan mantra tersebut.

Dalam ramalan sang Dewi tersebut menjelaskan bahwa akan ada seorang gadis yang akan mematahkan kutukan kegelapan dan mengalahkan para iblis. Gadis itu akan terlahir tanpa identitas, tanpa orang tua, dan menyukai kegelapan serta kesunyian. Ia ditakdirkan sebagai Luna dari seorang Alpha. Gadis itu ditakdirkan lahir dengan keistimewaan yang tidak bisa melihat cahaya, jika netra matanya melihat walau hanya setitik cahaya, kepalanya akan berdenyut sangat nyeri. Dan tepat jika usianya menginjak 20 tahun, ia akan ditakdirkan untuk mematahkan kutukan serta kegelapan itu. Gadis itu ada, dia telah lahir.

Crystal menggeleng cepat, "i-itu cuma kebetulan kan? Haha iya, itu cuma kebetulan" ujar Crystal yang meyakinkan dirinya sendiri.

Crystal mengambil nafas dalam-dalam kemudian ia menghembuskan nya secara perlahan, "huft lagian inikan cuma dongeng" ujar Crystal yang langsung meletakkan buku itu dimeja belajarnya.

Ia memilih untuk pergi ke alam bawah sadar, ia sudah merebahkan dirinya di kasur empuk itu. Tak lama matanya mulai menutup karena rasa kantuknya yang terus menjalar.

Tanpa ia sadari, ada seseorang dengan tinggi 2x lipat tubuh manusia. Ia menggunakan jubah yang menutup seluruh wajahnya. Seseorang itu tersenyum, "Kau.. Kau adalah ramalan itu" gumamnya. Kemudian ia menyentuh berlian yang ada dikalung Crystal, dan benar saja berlian itu berkilau seakan menandakan bahwa sebentar lagi semuanya akan berakhir.

MY MATE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang