<< 05 >>

884 65 0
                                    

<< JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE DAN KOMEN YAH! BIAR MAKIN SEMANGAT UP NYA. >>

><

"BETA ARSEN!"

Tubuh Arsen menegang hebat, aura mencekam yang dipancarkan oleh sosok pria didepan itu membuat semua orang seakan tercekik. Pria dengan tubuh tegap dan tinggi yang melebihi rata-rata, pria dengan mata biru laut itu menatap tajam kearah Arsen dan dua pengawal yang tengah memegang kedua sisi tangan Crystal.

Dia adalah sang alpha, pemimpin yang amat disegani dan ditakuti oleh semua orang. Pria arogan berhati dingin yang kejam tak tersentuh, dia adalah Werewolf yang terkutuk oleh iblis kegelapan.

"PANGGIL MAURINE" Sentak sang Alpha yang langsung mengambil alih tubuh Crystal. Alpha tersebut menggendong tubuh mungil Crystal yang seperti tidak ada beban itu.

"Baik, Alpha"

Arsen merutuki dirinya karena telah menampar Crystal, ia tidak tahu jika gadis itu adalah sosok penting dalam hidup Alpha-nya. Tapi sebagai laki-laki sejati, ia akan menerima apapun hukuman dan konsekuensi yang diberikan sang Alpha, meski kepalanya akan terpisah dari tubuhnya.

><

Dikamar dengan interior bernuansa eropa--barat itu, terdapat sang Alpha yang tengah memandang sendu gadisnya, gadis yang pingsan karena ditampar oleh Arsen. Ia ingin marah, tapi ia harus menahan nya lebih dulu.

"Dia baik-baik saja, Jacob" ujar Maurine yang telah menyelesaikan tugasnya. "Sebentar lagi dia akan sadar" sambungnya.

Jacob, sang Alpha yang sangat disegani. Werewolf yang memiliki bulu hitam legam itu mampu membawa aura mengerikan jika ia sudah marah, kehadiran Crystal membuat srigala didalam tubuhnya meraung-raung, Aroma didalam tubuh Crystal sudah bisa menjelaskan dan meyakinkan bahwa gadis itu adalah, Mate-nya.

"Bawa Arsen keruang eksekusi" suara rendah itu mengintrupsi Maurine, bahkan gadis yang berprofesi sebagai dokter dalam pack itu bergidik ngeri, aura mencekam Jacob mampu membuat pasokan udara menipis.

Maurine hanya bisa mengangguk patuh, ia berharap Arsen tidak akan mati ditangan Jacob. "Baik, Alpha"

Kepergian Maurine beserta para pengawal lainnya membuat kaki berotot milik Jacob melangkah menuju kasur king size yang dimana Crystal tengah berbaring lemah diatasnya.

Jacob ikut membaringkan tubuhnya disamping Crystal, ia memeluk tubuh mungil milik Crystal, tak henti-hentinya ia mengecupi seluruh bagian wajah Crystal. Tangan kekar itu mengeratkan pelukannya kepada gadis yang selama ini ia nanti-nantikan.

Jacob ikut terlelap bersama mate nya, ikut menyelami alam mimpi dengan posisi yang sangat intim. Tak akan sejengkal pun Jacob melepaskan Crystal dari pelukan nya.

Waktu berlalu dengan cepat, tak terasa sebentar lagi matahari akan tenggelam. Jacob lebih dulu terbangun, ia memandangi wajah damai nan indah milik Crystal. Sungguh mate nya ini sangat sempurna, pipi gembulnya membuat Jacob sangatlah gemas.

"Nghhh" lenguhan panjang itu terdengar membuat ujung sudut bibir Jacob terangkat hingga menciptakan sebuah senyuman yang indah. Inilah yang sedari tadi Jacob tunggu, kesadaran mate nya.

Mata lentik Crystal perlahan terbuka, ia menyesuaikan netra matanya dengan cahaya yang remang diruangkan itu. Crystal meringis pelan saat merasakan nyeri di pipinya.

Saat mata itu sempurna terbuka, Crystal melotot tak percaya ketika tubuh mungilnya kini tengah diringkuk oleh tangan kekar. Mata Crystal beradu dengan iris mata biru laut didepannya ini. Pahatan yang lebih sempurna, tampan, itulah satu kata untuk pria yang sedang memeluknya itu.

Rahang yang kokoh, mata yang tak, bibir yang ranum, dan hidung yang mancung, sangat sempurna. Lama dalam melamun membuat Jacob terkekeh pelan, ia membelai wajah Crystal dengan sangat lembut. "Setampan itukah aku, mate?" Ujar Jacob yang gemas melihat tingkah Crystal.

"Astaga, lepasin gak!" Akhirnya Crystal tersadar, ia kemudian memberontak agar Jacob melepaskan nya. Bukannya melepaskan, Jacob malah mengencangkan pelukan itu hingga wajah Crystal makin lebih dengan dengan Jacob.

"Aku tidak suka ditolak, mate!" Ujar Jacob dengan nada rendah nya. Ia kemudian menenggelamkan wajah tampan nya itu kedalam ceruk leher Crystal, membuat terpaan kecil dari hidungnya yang bikin tubuh Crystal meremang.

Crystal tidak bodoh untuk tidak memahami apa maksud dari kata mate, ia sering membaca buku tentang Werewolf. Tapi tetap saja, ia tidak percaya akan ini semua! Apakah ini sebagai dari mimpinya? Pikir Crystal.

"Ini bukan mimpi mate"

Mata Crystal kembali melotot saat mendengar penuturan Jacob, bagaimana bisa pria itu membaca pikirannya. "Ah, iyaa.." jawab Crystal dengan kikuk, pasalnya ia tak tahu harus bagaimana lagi merespon tingkah Jacob pria yang sedang berada didalam pelukannya itu.

MY MATE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang