<<09>>

632 44 0
                                    

Auuuuuuuuuu

Lolongan itu terdengar begitu jelas, membuat tidur seorang crystal terganggu. Keringat dingin bercucuran dikeningnya, jantungnya berdetak lebih cepat. Lolongan serigala itu mengingatkan nya akan kejadian dimana ia pertama kali menginjakkan kakinya di pack ini.

Auuuuuuuuuu

Auuuuuuuuuu

Lagi dan lagi lolongan itu terdengar saling sahut menyahut. Bukan. Bukan hanya itu, Crystal juga mendengar banyaknya suara kegaduhan dari luar mansion. Entah mengapa jantung Crystal berdetak lebih cepat, ia berfikir ada masalah besar diluar mansion yang ia tempati sekarang.

Anakku, selamat kan dunia ini.

Crystal menoleh kala mendengar bisikan itu. Ia mencari kesana kemari tapi tidak melihat siapapun. Ia tak salah dengar, bisikan itu terdengar begitu jelas.

Tanpa sadar, cairan bening itu luruh. Ia sangat tak sanggup mendengar lolongan, kegaduhan dan jeritan kesakitan semua orang diluar. Ia kemudian berlari menuju luar mansion.

Crystal berlari seperti orang gila, tapi saat sebentar lagi menggapai pintu utama. Crystal dihentikan oleh dua warior yang menjaga gerbang.

"Maaf Luna, Alpha tidak mengizinkan anda untuk keluar" Ujar warior itu yang menahan Crystal.

"Lepaskan saya, mereka membutuhkan bantuan saya." Ujar Crystal yang terus memberontak dari cekalan dua prajurit itu.

"Maaf Luna, kami tidak bisa." Ujar warior tersebut.

Crystal terus saja memberontak agar bisa keluar dari mansion yang dijaga ketat oleh orang-orang suruhan Jacob. Perasaan nya sebagai seorang wanita, membuat ia tak akan bisa diam saja saat mendengar banyaknya jeritan kesakitan dari orang-orang di luar mansion yang Crystal tempati sekarang.

Crystal tak ingin egois, ia ingin membantu sebisa nya. Dulu ia pernah menjadi juara karate tingkat nasional, mungkin mengandalkan ilmu bela dirinya membuat ia bisa membantu mereka diluar sana, pikirnya.

"Lepaskan saya" Intens aura Crystal begitu pekat, ia memancarkan aura yang dapat ditakuti oleh kedua warior di depan nya itu. Tapi apalah daya, mereka tak ingin mati ditangan jacob jika Crystal berhasil keluar.

Crystal kembali berontak untuk bisa bebas, namun lagi dan lagi dua warior itu kembali menahan tangan Crystal membuat Crystal geram.

"Tidak bisa luna" Bantah salah satu warior disana.

Crystal terdiam, entah mengapa ia merasakan ada desiran aneh di dalam tubuhnya. Ia merasakan bahwa ia tengah dikuasai oleh seseorang. Crystal memejamkan matanya, membiarkan desiran hangat itu perlahan menyapu dirinya.

"Lepaskan saya" Lagi dan lagi Crystal berujar demikian dengan intonasi nada yang rendah. Seakan terintimidasi dua warior itu mulai tergagap dengan suara berat Crystal.

Namun mereka tetap pada pendirian mereka untuk menjaga Crystal. "Tidak bi--"

Belum sempat menyelesaikan perkataannya, Crystal sudah lebih dulu diselimuti amarah dengan wujud yang berbeda. "LEPASKAN SAYA" Suara Crystal bergema, mungkin orang diluar sana juga bisa mendengar suara Crystal.

Bedanya, kali ini Crystal mengeluarkan sebuah cahaya yang membuat kedua warior itu terpelanting akibat kekuatan yang keluar dari tubuh Crystal. Mata Crystal berubah menjadi warna biru yang sempurna, gaun nya kini berubah seolah ia benar-benar seorang ratu.

Crystal berjalan dengan arogan, matanya masih sempurna menjadi warna biru tanpa ada putihnya. Tangannya mengepal, mengeluarkan asap berwarna biru yang indah.

Crystal keluar dari mansion itu menatap kekacauan yang amat dasyat. Simbah darah berserakan di mana-mana, banyak para wanita yang menangis histeris ditahan oleh pasukan lawan yang memiliki aura gelap.

Bahkan Crystal melihat Jacob telah terkujar lemah ditanah yang kotor itu dengan darah segar yang keluar dari mulutnya, bukan hanya itu Jacob kini tengah berada di bawah kaki seseorang. Yang Crystal yakini itu adalah musuh Jacob.

Hidup dunia ini ada ditangan mu, nak.

Suara itu kembali Crystal dengar, tapi kali ini ia menghiraukan suara itu.

Aura yang dipancarkan oleh Crystal membuat pusat perhatian semua orang teralih kearahnya. Pria yang berdiri diatas tubuh Jacob tersenyum kala melihat perwujudan Crystal yang sangat cantik itu.

"Lepaskan mereka" Terdengar rendah, namun suara itu dapat terdengar di telinga semua orang yang berada disana. Mereka merasakan aura yang mencekam saat melihat Crystal dengan perawakan bak dewi kehidupan.

"Wah akhirnya kita bertemu" Sapa orang tersebut, orang yang memimpin segala kekacauan ini, orang yang menjadi sumber alasan matinya sebuah kehidupan.

"Mari kita selesaikan ketakutan ku ini, sayang" Lanjutnya lagi. Ia terbang tepat di depan Crystal, senyumnya mengejek kala melihat raut wajah datar Crystal seperti tak takut akan kematian yang selama ini ia dambakan.

"JANGAN KAU SENTUH DIA SAM" Teriak Jacob, ia takut sangat takut akan ancaman yang akan Musuhnya beri untuk calon luna negeri ini.

Crystal tersenyum sinis, seakan mengejek nyali orang yang berada didepannya ini. Merasa diremehkan, musuh yang bernama Sam ini mulai mengangkat kan senjatanya kearah Crystal.

Namun siapa sangka, tangan Sam terasa sangat berat untuk menyentuh permukaan kulit Crystal. Bahkan tubuh Sam seakan kaku.

"Aku adalah takdir itu, jangan bermain dengan kematian, tuan." Bisik Crystal membuat Sam sedikit ketakutan.

Crystal memejamkan matanya, membiarkan aliran kekuatan nya keluar. Ia merasakan tubuhnya melayang dengan asap yang mengepul keluar dari tubuhnya.

Tak lama dari situ, ia membuka matanya dan melemparkan semua kekuatan nya itu hingga membuat musuh menjerit kesakitan, mata Crystal melotot tanda bahwa ia sangat marah saat ini.

Sam pun merasakan panas di sekujur tubuhnya saat merasakan kekuatan Crystal, ia takut akan kalah dengan sia-sia. Ia tidak menyangka kekuatan musuhnya akan sekuat ini.

"MUNDUR" Teriak Sam pada pasukan nya.

Mereka langsung berlari dan berpindah sift pada srigala mereka dan berlari sekuat tenaga meninggalkan pack milik Jacob. Merasa semuanya sudah berakhir, Crystal langsung terjatuh karena merasa sangat kelelahan saat mengeluarkan semua energinya.

Crystal terjatuh, untung saja Jacob lebih dulu sigap untuk menahan tubuh Crystal. "Mate bangun!"

MY MATE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang