Di Halaman Rumah
Pacar
Selamat pagi sayang...
Pagi...
Gimana, kamu jadi kan ke sini? Katanya mau bersepeda sama-sama
Oh iya, sayang. Aku lupa. Sekarang aku masih di rumah teman. Lain kali saja yah...
Ya sudah, nanti aku sama Keira saja
Iya sayang, hati-hati yah...
Sahabat
Re, gue baru ingat. Di seberang rumah gue, ada toko baju baru buka. Kelihatannya bajunya bagus-bagus dan banyak diskon lagi. Sorry yah...
Ya sudah, Ra
Teresha: Bi, jangan lupa kabarin gue yah, kalau Bunda sama Ayah ke sini. Kebarin juga kalau mereka pergi lagi. (Asisten Rumah Tangga Teresha mengangguk)
Teresha: Makasih, Bi... Kalau gitu, gue mau bersepeda dulu yah...
Di Danau
Teresha: Ayah? Bunda?
Teresha: Kenapa mereka bisa ada di sini? Gue harus pergi dari sini!
Kedua kaki Teresha cepat-cepat melangkah ke arah sepeda dan menggayuhnya dengan kecepatan kilat meninggalkan Danau.
Di Jalan
Teresha: Awas...
Bruk
Kenzi: Emm, maaf, gue nggak bisa bantu lo. Gue sedang buru-buru. Kalau lo kenapa-kenapa, lo dm di akun ig gue saja. Namanya kenzi underscore angka 8. Huruf kecil semua. Oke? Bye... (Teresha pingsan)
Di Rumah Sakit
Teresha: Hai, nama gue Teresha. Makasih yah, lo sudah bawa gue ke sini.
Elina: Iya mba, sama-sama. Nama aku Elina.
Teresha: Panggil gue, Teresha saja. Sepertinya, umur kita sama.
Elina: Iya, mb...
Elina: Maaf, maksud aku, iya Teresha.
Teresha: Gue sudah boleh pulang kan? Gue sudah nggak kenapa-kenapa kok.
Elina: Sebentar yah, aku tanya ke dokter dulu.
Teresha: Iya, maaf ngrepotin. (Elina menggelengkan kepala dengan di iringi senyuman)
Di Restoran
Elina: Maaf, Teresha. Apa ini semua tidak kebanyakan?
Teresha: Nggak. Nanti kalau nggak habis, lo bawa pulang saja. Terus nanti kita ke mall atau ke toko baju? Barangkali lo mau belanja. Gimana?
Elina: Makasih banyak, Teresha, atas tawarannya. Tapi maaf, nanti kita langsung pulang saja yah. Kamu kan juga harus istirahat.
Teresha: Oh, atau, gue minta nomor rekening lo saja. Sekalian, kan gue mau transfer uang buat bayar rumah sakit tadi, biaya bengkel sepeda gue, sama tambahan uang sebagai tanda terima kasih. (Elina tersenyum)
Elina: Aku tahu, niat kamu baik, Teresha. Tapi maaf yah, itu semua tidak perlu. Karena aku ikhlas bantu kamu.
Teresha: Elina, lo pakai hijab. Pasti lo paham kan, di dalam agama Islam, kalau kita berjanji, harus di tepati. (Elina mengangguk)
Teresha: Gue sudah janji sama diri gue sendiri. Kalau gue di perlakukan baik sama orang, gue akan membalas kebaikan itu. Gue tahu, uang tidak bisa membalas kebaikan orang. Tapi hanya dengan uang, setidaknya gue bisa merasa bisa membalasnya. Gue bukan orang baik yang bisa berbuat baik kepada orang.
Elina: Teresha, aku minta maaf, kalau ucapan aku membuat kamu tersinggung. (Teresha terdiam)
Elina: Oke, aku akan terima transfer-an uang dari kamu. Makasih yah.
Elina: Oh iya, makasih juga yah, aku akan bawa makanan ini yang tidak habis. Aku akan membawanya untuk makan siang anak-anak di panti asuhan. Nanti uang transfer-an dari kamu, aku juga akan sumbangkan ke panti asuhan itu.
Elina: Gimana, Teresha? Boleh kan? (Teresha mengangguk)
Elina: Ya sudah, ayo, Teresha. Kita makan. Kamu harus makan, supaya kamu bisa minum obat dan cepat pulih. (Teresha tersenyum tipis)
Teresha: Elina beda banget sama Keira. Pasti yang menjadi sahabatnya akan beruntung. Tapi, apakah benar, sahabat sejati benar-benar ada?
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Stories Of Heart
Tâm linhTentang kumpulan cerita pendek yang membahas mengenai hati