Di Lapangan Basket
Siswi-siswi: Go, Deven, go, Deven, go!
Sherly: Semangat, Deven! (Reyna menatap tajam)
Deven: Nah, kan, dengar sendiri, sahabat lo saja, dukung gue, teriakin nama gue
Reyna: lo nggak...
Deven: Sudah, dari pada nanti lo malu, lebih baik lo mundur saja dari pertandingan ini, keluar dari lapangan basket. (Reyna menutup kedua telinganya rapat-rapat)
Reyna: Diam! Lo nggak perlu banyak omong, buktikan saja kalau lo memang hebat, seperti apa yang mereka pikirkan!
Deven: Oke, kalau lo penasaran dengan kehebatan gue, ayo, kita bertanding!
Tanpa ada rasa ragu, Deven dan Reyna bersiap-siap untuk melangsungkan pertandingan basket dengan aturan berhenti setelah bel pulang sekolah berbunyi.
Di Perpustakaan
Gilang: Ya Allah, Zam, gue cari-cari ke kelas, ke masjid, eh, tahunya di sini.
Azam: Ada apa, Lang? Tumben-tumbenan kamu cari saya, biasanya juga cuma chat.
Gilang: Lo nggak tahu? Sekarang, di lapangan basket, sudah ramai banget, si Deven tanding sama...
Azam: Astaghfirullah, ya sudah Lang, mari kita ke sana. (Gilang mengangguk)
Di lorong kelas
Azam: Cepat, Lang! Kita harus cepat-cepat sampai di sana, sebelum Deven bertengkar lagi seperti kemarin-kemarin.
Gilang: I-ya, tapi Zam, kali ini si Deven...
Bruk
Farida: Astaghfirullah (Azam menundukkan kepala)
Azam: Saya minta maaf, Mba. Saya tidak sengaja, saya sedang buru-buru.
Farida: Iya, tidak apa-apa kok, aku juga salah, jalannya kurang hati-hati, aku minta maaf yah.
Sherly: Bicara apa sih, Fa, perempuan itu nggak pernah salah, dimana-mana, laki-laki itu yang selalu salah.
Gilang: Apa? Lo bilang apa? Coba ulang satu kali lagi! (Azam mengelus dadanya sambil berjalan ke arah lapangan basket)
Sherly: Kenapa? Kamu tidak terima, aku bilang gitu? (Farida menggelengkan kepala pelan dan berlalu pergi)
Gilang: Jelaslah! Lo pikir dong, nabi Adam, laki-laki. Dia keluar dari surga, karena siapa? Karena bujukan Hawa, istrinya. Jadi jelas, perempuan nggak selalunya benar, justru terkadang karena mereka, laki-laki berbuat salah. Paham?
Sherly: Hello..., kalau baca cerita itu jangan setengah-setengah dong! Kamu tidak tahu? Hawa itu di bisikin syaitan, jadi bukan salah dia dong!
Gilang: Ini nih, perempuan yang sok benar! Sudahlah Zam, kita tinggalin saja mereka, percuma, nggak ada gunanya.
Lima detik tidak ada jawaban dari Azam, Gilang menengokan kepala. Dia menggerakkan kedua matanya, fokus melihat sekelilingnya, tapi hasilnya, nihil.
Gilang: Ini semua gara-gara lo! Teman gue jadi kabur. Memang dasar perempuan! (Sherly menahan tawa)
Tidak lama setelah Gilang beranjak pergi, Sherly berbicara panjang lebar. Dia kira masih ada Farida yang setia mendengarkannya, tetapi ternyata, nihil.
Sherly: Ish, Farida...
![](https://img.wattpad.com/cover/318271450-288-k744466.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Stories Of Heart
SpiritueelTentang kumpulan cerita pendek yang membahas mengenai hati