Di parkiran motor
Di karenakan bel pulang baru berbunyi, otomatis pasti gerbang begitu ramai. Itu sebabnya, Deven memanfaatkannya dengan bercerita ke sahabat-sahabatnya tentang kejadian di kantin.
Gilang: Wah..., jutek juga yah, itu cewek! (Deven meng-iyakan)
Gilang: Tapi, kalau di pikir-pikir, cocok deh sama lo. Iya kan, Zam? (Azam terkekeh)
Deven: Apa sih? Cewek galak gitu, cocok sama gue? Ya jelas, nggaklah!
Gilang: Nggak ada yang nggak mungkin kali, Ven, kalau Allah sudah mengatur.
Azam: Benar, itu. Kalau Allah sudah berkata, kun fayakun, maka terjadilah. Tanpa kamu duga-duga sekalipun.
Deven: Asli, kalian nggak asik kali ini. Sudahlah, gue mau pulang. Bye, see you!
Baru saja Deven berniat menyalakan mesin motornya, tetapi tiba-tiba, Gilang berdehem sambil mengarahkan jari telunjuknya.
Deven: Lo lihat apa sih, Lang?
Gilang: Itu, lihat sendiri!
Deven mempertajam penglihatannya. Dia melihat Reyna mengendarai motor sport yang bentuk dan warnanya sama persis dengan motornya.
Gilang: Cie..., belum apa-apa, sudah couple-an saja nih...
Deven: Apa sih, nggak jelas!
Azam: Kalau mau jelas, ya, di nikahin dong, Ven! (Gilang tertawa)
Gilang: Asik..., jangan lupa undangannya yah, Ven.
Deven: Sudah, sudah, ada-ada saja kalian! Masa, gue sama dia nikah? Yang ada, setiap hari, bukannya mesra-mesraan, malah bertengkar! (Gilang dan Azam menggelengkan kepala pelan)
Sherly: Hai, Deven...
Deven: Iya? Ada apa? (Sherly mengulurkan tangan)
Sherly: Aku mewakili Reyna, mau minta maaf. Kamu mau kan, maafin?
Gilang: Ceritanya, sudah sadar nih? Kalau perempuan juga bisa berbuat salah? (Sherly mengerutkan kening)
Azam: Astaghfirullah, Lang, sudah kali. Masalah kemarin tidak perlu di bahas lagi.
Gilang: Nggak bisa Zam, ini itu harus di perjelas. Supaya dia, nggak besar kepala!
Deven: Tunggu, tunggu! Ini ada apa sih? Kalian ada masalah apa sama dia?
Sherly: Oke, oke, aku minta maaf, tentang perkataan aku yang kemarin. Sudah kan? Sudah selesai kan, masalahnya?
Gilang: Apa lo bilang? Sudah selesai? Mudah banget, yah?
Sherly: Terus...? Mau kamu apa?
Azam: Lang, sudah. Jangan di perpanjang! (Gilang menepuk bahu Azam dan Deven secara bergantian)
Deven: Mau kemana lo?
Gilang: Pulang!
Kaki Gilang berjalan cepat ke arah parkir mobil. Dia segera menancapkan gas dan berlalu pergi meninggalkan halaman sekolah.
Azam: Ya sudah Ven, saya juga mau pulang. Ada janji sama Umi mau belanja bulanan.
Deven: Eh, Zam, tunggu dong! Gue juga mau pulang. (Azam menundukkan pandangan)
Azam: Emm, mba...
Sherly: Nama aku, Sherly!
Azam: Iya. Mba Sherly lebih baik ke halte saja, nunggu jemputan sama sahabat Mba dan teman-teman perempuan lainnya. Karena saya dan Deven mau pulang duluan.
Sherly: Oke. Kalian hati-hati yah di jalan.
Azam dan Deven segera memakai helm. Mereka menyalakan mesin dan melajukan motornya dengan kecepatan sedang.
Di Halte
Sherly: Fa..., ternyata kamu belum pulang?
Farida: Sherly..., biasakan mengucapakan salam dulu. Supaya Allah memberkahi.
Sherly: Oh iya, lupa, Fa. Assalamualaikum.
Farida: Wa'alaikumussalam. Iya Sher, aku belum pulang. Dari tadi, belum ada angkutan lewat. Kamu sendiri, kenapa belum, pulang?
Sherly: Aku..., Aku itu, habis..., itu. Habis...
Farida: Sini Sher, duduk. Supaya kamu enak, bicaranya.
Sherly duduk. Dia bercerita tentang kejadian tadi dengan nada suara pelan. Rasanya, dia ingin sekali menangis detik itu juga.
Farida: Sini, Sher, peluk. Aku mau bisikkin kamu sesuatu. Kamu juga boleh kok, luapin semua apa yang kamu rasakan. (Sherly memeluk tubuh Farida dari samping)
Farida: Sher..., terkadang, sesuatu yang kita inginkan, tidak bisa kita dapatkan. Itu karena, Allah menahan sesuatu tersebut untuk terjadi di waktu yang tepat. Atau, Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih indah, dan tentunya, terbaik untuk kita.
Sherly: Tapi, Fa. Apa sesusah itu, memberikan perhatian, sedikit... saja. Kenapa ucapan aku harus di cuekin sih?
Farida: Sabar, Sher. Kamu harus sabar. Pada saat waktunya tiba, insya Allah, pasti ada kok, laki-laki yang tepat. Dia bukan hanya akan memberikan kamu perhatian, tetapi dia juga pasti akan memberikan kebahagiaan. (Sherly menghapus air matanya)
Sherly: Aamiin Ya Allah.
![](https://img.wattpad.com/cover/318271450-288-k744466.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Stories Of Heart
SpiritualitéTentang kumpulan cerita pendek yang membahas mengenai hati