.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Asalamualaikum, Nakula pulang bunda!!. " ucap Nakula agak lumayan keras
Rumah nampak sepi, Nakula jadi terheran-heran. Nakula berjalan ke dapur melihat apakah bunda nya di dapur, hasil nya nihil. Nakula memilih menuju kamar orang tua nya, mungkin saja bunda nya sedang istirahat.
"Bunda, Nakula udah pul___
Tidak ada siapa-siapa di kamar, Nakula menghela nafas nya pelan. Lalu ia duduk di ruang keluarga, memutuskan untuk istirahat sebentar.
" Nak Nakula udah pulang?. "tanya seorang maid membuat Nakula menengok kebelakang
" iya bi, bunda dimana? Rumah kok sepi banget. "
"Nyonya belum pulang, kenapa aden cari nyonya?. "
"Pak rahmat gak jemput Nakula, makanya Nakula cari bunda. " jawab Nakula
"Pak rahmat sedang mengantar tuan ke kantor, mobil tuan mogok jadi minta di antar supir. "
"Oh, bunda ada pasien ya? Kok gak kabari Nakula. "
"Sudah tadi, mungkin aden belum liat pesan nyonya. "
"Ya udah lah, Nakula ke kamar dulu ya bi. " Nakula berjalan menuju kamar nya, ia sangat lelah di tambah lagi tadi siang ia mimisan
Di sisi lain, Riki baru sampai rumah. Pemandangan pertama kali yang ia lihat adalah keadaan rumah yang selalu sepi, ibu nya sibuk mengajar di sekolah sedangkan ayah rey selalu sibuk mengurusi perusahaan nya.
"Gue capek kaya gini terus, punya keluarga kaya gak punya keluarga. " gumam Riki
Riki menatap ke arah jendela, pikiran nya bergelayut tentang banyak hal yang membuat nya lelah. Ia selalu merasa sendiri jika di rumah, kehidupan nya tak seindah dulu.
"Ayah, kenapa ayah meninggalkan ku?." tanya Riki
Riki memejamkan mata nya seraya menikmatan angin sore yang agak dingin, sebaiknya ia mandi daripada memikirkan hal yang tidak jelas seperti ini.
"Seperti ini baru segar. " gumam Riki sambil mengeringkan rambut nya dengan handuk kecil nya
"Ouh, Nakula telpon? Ada apa?. " tanya Riki pada dirinya sendiri
"𝘏𝘢𝘭𝘭𝘰, 𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘯𝘵𝘢𝘪?. "tanya nakua
"Ya, ada apa?. " tanya Riki dengan nada datar nya
"𝘉𝘪𝘴𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩, 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘥𝘪 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩. "𝘵𝘦𝘳𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘯𝘢𝘥𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘙𝘪𝘬𝘪 𝘮𝘢𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘺𝘢𝘬𝘢𝘯
" aku akan segera datang, apa kamu ingin sesuatu?. "
"𝘚𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬, 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘤𝘶𝘬𝘶𝘱. "
Riki baru saja akan menjawab namun telpon nya sudah lebih dulu di matikan oleh Nakula, Riki hanya bisa menghela nafas dengan apa yang di lakukan sahabat nya itu.
Apapun permintaan Nakula pasti akan langsung Riki kabul kan, seperti sekarang. Nakula meminta nya untuk menemani nya bermain game, Riki yang suka bermain game ya mau-mau saja. Awal permainan semua nya baik-baik saja, Nakula masih tenang dan Riki hanya melawan dan menghindar. Hingga akhirnya semua berubah dengan suara teriakan kegirangan dari Nakula membuat Riki terkejut , Nakula berjingkrak-jingkrak senang karena ia berhasil mengalahkan Riki dalam game ini setelah sekian lama ia tidak pernah mampu.
KAMU SEDANG MEMBACA
feel different || JUNGWON NI-KI ENHYPEN
Short StoryNakula berjalan sendiri dengan payung yang melindungi nya dari guyuran gerimis yang lumayan lebat, ia berjalan kaki untuk ke sekolah. Menikmati dingin nya pagi yang membuat nya menggigil, sangat dingin sehingga ia tidak bisa berjalan cepat karena su...