0.4 : Sakit

120 103 7
                                    

HAPPY READING !

'Beri aku kesempatan, aku akan berjuang bersama rasa sakit ini'

-Zeline Jaswin

"Ayo ayah antarkan kalian ke sekolah, sebelum ayah pergi ke luar kota." Ucap ayah kepada ku dan juga Rayno, memang kita satu sekolah dan hanya selisih satu kelas saja, ia satu tahun lebih muda dariku.

"Memangnya ayah tidak akan telat?" Tanyaku karena tidak mau merepotkan ayah.

"Tidak akan, ayo!" Balasnya dengan semangat.

"Aku mau naik motor saja yah." Ucap Rayno.

"Yasudah hati-hati, tetap dibelakang ayah."

_

Setelah sampai disekolah ayah tidak pernah lupa untuk menyemangati anak-anaknya. Aku dan Rayno tentu sangat menghargainya.

"Zeline, kamu udah nulis materi sejarah?!" Anthea mengagetkan ku, padahal aku baru saja sampai dipintu kelas.

"Hah? Kok aku bisa lupa?!"

"Ayo cepetan kita kerjain." Ucap Anthea cukup panik karena memang sebentar lagi guru sejarah akan masuk kelas.

"Nih." Tiba-tiba Vandra memberikan buku catatannya kepada kami, tanpa di minta.

"Kenapa lo udah nyatet?" Anthea terheran, memang padahal Vandra adalah murid baru dan ini tugas sebelum ia masuk sekolah.

"Tadi di kasih tahu buat nyatet sama Byantara."

"Ya udahlah An kita ambil aja daripada kita nyari dulu materinya." Ucapku berbisik pada Anthea, karena memang sangat malas jika berada di keadaan seperti ini harus menyelesaikan tugas dengan waktu mepet.

"Makasih Van, nanti ku kembalikan." Vandra hanya tersenyum lalu pergi duduk kembali dikursinya.

_

"Saya akan membagi kelompok untuk tugas kalian membuat biografi tentang pahlawan, Anthea dengan Hellen, Zeline dengan Vandra, Byantara dengan yang duduk dibelakang mu, saya lupa namanya maaf, (dll). Tidak ada protes, dikumpulkan minggu ini dan hari ini pulang cepat karena ada rapat guru, terimakasih."

"Sama Vandra?" Ucapku dalam hati.

"Ehem." Tentu pasti Anthea akan bersikap menyebalkan setelah mendengar pembagian kelompok tadi.

"Apa?" Tanyaku sinis.

"Nggak." Balasnya sambil cengengesan.

_

Saat akan menghubungi supirku untuk menjemput karena ia tahunya aku pulang sesuai jadwal, namun tiba-tiba Vandra menghampiri ku.

"Kamu hari ini sibuk gak? Mau kerjain tugas sejarah sekarang?"

"Aku gak sibuk, mau kerjain dirumah ku?"

"Boleh, sekalian bareng aja kamu gak usah minta jemput." Ucapnya sambil menyodorkan helm kepada ku.

"Oke." Untungnya aku belum menghubungi supir, nanti akanku kabari saja aku pulang bersama Vandra.

"Zeline!" Teriak Byantara menghampiri kami.

"Kamu mau pulang bareng Vandra?" Tanya nya.

"Iya Byan, sekalian ngerjain tugas kelompok tadi dirumah ku." Jelasku.

"Oh yasudah, semoga hasil tugas kelompok kalian lebih jelek daripada tugas kelompok ku." Ucap Byantara meledek, diriku segera mencubitnya.

JASWIN [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang