🏠KOSAN RANDOM🏠
•
•
•Hujan turun ke permukaan bumi, membuat aktivitas sedikit terhambat. Beberapa orang berhamburan seperti semut untuk berteduh.
Salah satunya adalah Jia yang sedang berteduh di sebuah halte, niatnya hanya ingin mencari sepatu untuk dibelinya tetapi berakhir terjebak di bawah rintikan hujan yang terbilang deras.
Jia menunggu sembari memainkan ponselnya, tapi ia bersyukur karena hujan saat ini membuat dirinya tidak terlalu haus.
"Gue pulang naik apa, bus juga jam segini belum datang. Masa harus nunggu 2 jam," ucap Jia pada dirinya sendiri.
Jia berharap ada seseorang yang ia kenali untuk meminta tebengan pulang atau dirinya mencari ojek karena sepertinya tidak ada yang menerima orderan.
Jia melihat-lihat sekitar karena sudah bosan bermain hape, sebuah mobil yang ia kenali berhenti tepat di depannya.
Kaca mobil tersebut turun dan membuat Jia dapat melihat sang pengemudi.
"Sini, gue juga mau pulang," ucap seseorang mengajak.
Jia menerima ajakan itu dan masuk ke dalam mobil, duduk tepat di dekat pengemudi.
Lain dengan Jia yang meneduh di halte. Retha sendiri memilih meneduh di sebuah cafe yang sedikit sepi. Ia juga memesan minuman hangat.
Sebelum Retha meminum minumannya, ia sempat menengok ke kanan dan ke kiri. Siapa tau ada orang yang berpuasa melihatnya.
Dirasa tidak ada yang melihatnya, ia meminum coklat hangatnya secara perlahan sembari melihat air hujan yang mengalir turun dari atap cafe.
Sembari menunggu hujan reda, Retha membuka laptopnya untuk mengerjakan tugasnya yang baru jadi setengah. Untungnya Retha duduk di pojok jadi dapat konsen mengerjakannya.
"Ni tugas perasaan gak kelar-kelar," dumel Retha sembari mengetik. Pasalnya sudah sedikit lama ia mengetik tapi belum selesai-selesai.
"Kayak perasaan gue aja yang gak kelar-kelar." Retha terkekeh sembari berucap sendu.
Bunyi bel dari pintu tanda ada orang yang masuk membuat Retha mengalihkan pandangannya, kepo pada seseorang yang baru masuk.
Dan seperti keberuntungan atau malah kemalangan, orang tersebut adalah Leon yang terlihat sedikit basah.
Retha merasa bahwa Leon tidak menyadari keberadaannya tapi anggapannya itu ternyata salah.
Leon malah berjalan ke arahnya setelah mengambil cup berisi minuman hangat karena asapnya masih mengepul.
"Kayak jodoh," ucap Leon saat duduk pada kursi di depan meja yang Retha tempati.
Retha melirik saja seolah malas menanggapi tetapi ia juga tidak bisa membohongi perasaannya yang sebenarnya suka dengan Leon.
"Berharap banget," ucap Retha ketus.
Retha ingin membuat Leon menjauhinya, atau hanya Retha yang merasa Leon mendekatinya? Entahlah.
"Ya siapa tau kejadian," ujar Leon sambil meniup minumannya.
Retha berhenti mengetik. "Lo udah ada Lisa, jangan buat dia kecewa."
"Dan buat lo yang sakit hati?" tanya Leon tanpa menatap Retha.
"Pede banget lo." Retha masih berusaha ketus.
Leon kini menatap Retha yang lanjut mengetik. "Gue tau, gak usah ngelak."
Retha kini ikut menatap Leon. "Gue rasa urusan kita udah selesai."
KAMU SEDANG MEMBACA
RAMADAN WITH KOSAN RANDOM || 97L[END]
Fiksi PenggemarKisah para penghuni kosan random di bulan ramadan.