🏠KOSAN RANDOM🏠
•
•
•Sepertinya hari ini adalah hari tidak biasa dan menyenangkan bagi seorang Alisa Maudya. Alasannya tidak jauh-jauh dari Leon Abraham.
Leon tumben-tumbenan mengajak Lisa keluar untuk berjalan-jalan. Ya, sudah jelas Lisa girang.
Saat akan keluar berdua juga, Juan sudah meledek. Katanya "Cie jalan berdua nih couple," ucapan Juan itu saja sudah membuat Lisa tersipu.
Keduanya sudah berada di mall dekat alun-alun kota. Lisa sendiri sedari tadi hanya diam, karena bingung sekaligus gugup. Berbeda dengan Leon yang nampak biasa saja dan santai.
"Tumben lo diem," ucap Leon memecah keheningan walau dalam mall ramai akan pengunjung.
Memang agak aneh jika seorang Lisa diam karena biasanya dia tidak bisa berhenti berbicara dan berceloteh banyak hal.
Lisa menjawab. "Em, gue gugup."
Leon ingin tertawa mendengar cicitan Lisa, agak lucu menurutnya. Jika seorang yang terlihat sangar dan swag malah diam karena gugup.
"Bisa aja lo," ucap Leon sembari mengusap kepala Lisa.
Tidak tau kah Leon jika perbuatannya itu semakin membuat Lisa gugup sekaligus berdebar.
***
"MIRZAN!" Sebuah teriakan menggema di dalam kosan.
Oknum dari peneriak tersebut adalah Jessica yang terlihat marah dan siap mengeluarkan segala kemarahannya.
Jessica baru pulang dari kuliah dengan keadaan yang lelah, tetapi karena ulah Mirzan ia menjadi marah.
Bagaimana tidak, Mirzan mengenai pot bunga berisikan bunga anggrek milik Jessica yang sangat ia sayangi.
Mirzan juga langsung lari duluan setelah mendengar atensi Jessica yang sudah dipastikan akan marah besar.
Seril yang mendengar teriakan itu buru-buru keluar dari kamarnya karena kepo.
"Lo kenapa dah, Jess?" tanya Seril saat menghampiri Jessica di ruang keluarga yang tengah berdiri dengan wajah memerah.
"Si Mirzan anjing, rusakin pot bunga kesayangan gue dan bunganya." Jessica berucap dengan kekesalan yang menggebu-gebu.
Seril meringis mendengarnya, Jessica pasti akan mengamuk, ia yakin itu.
"Sabar dulu, Jess. Nanti Mirzan bakal ganti mungkin." Hanya itu yang dapat Seril ucapkan.
"Seandainya lo jadi gue juga pasti lo marah," ucap Jessica yang kini duduk walau amarahnya masih terlihat.
Seril mengangguk mengiyakan. Setelah lama duduk, Jessica naik ke lantai atas. Tujuannya sudah pasti pada Mirzan.
"Aduh, ini gue ngapain?" tanya Seril sembari ikut ke atas.
Dan benar saja, Jessica dan Mirzan sudah bertengkar di depan kamar Mirzan.
Lebih tepatnya sih hanya Jessica yang marah-marah walau Mirzan juga tak ingin disalahkan karena dirinya tadi memang tidak sengaja.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAMADAN WITH KOSAN RANDOM || 97L[END]
Fiksi PenggemarKisah para penghuni kosan random di bulan ramadan.