8.Seperti Biasa

178 34 4
                                    

🏠KOSAN RANDOM🏠


Hari ini seperti hari-hari biasa mereka selama bulan ramadan. Tetap dipenuhi canda tawa dan bacotan juga keluhan lapar serta haus. Apalagi Jeka yang sering mengeluh.

"Kapan bukanya sih?" tanya Jeka sembari rebahan di sofa depan tv.

Juan yang mendengar hanya menatap malas Jeka sembari tertawa sedikit. "Woi, ini belum jam 12. Lo udah pengen buka aja."

"Info tempat bukber yang bukanya jam 12," ucap Jeka ngaur.

"Sama kayak puasa setengah hari dong njing," balas Mirzan yang baru pulang sehabis ngampus.

Juan menimpali. "Toxic amat bro, ingat lagi puasa."

"Widih, Juan lagi ceramah." Mirzan ikut bergabung dengan keduanya.

"Sekeder mengingatkan, salam toleransi."

"Hello guys, cewek cans kembali." Suara Retha menggelegar.

"Dih dih, pede banget human atu ini." Juan nyinyir padahal mah dalam hatinya mengiyakan.

"Biarin, wle." Retha menjulurkan lidahnya sebelum pergi ke kamarnya.

Mirzan dan Jeka diam-diam melihat keduanya dengan perasaan ingin meledek.

"Udah napa liatnya," ucap Jeka meledek.

Juan menoleh pada Mirzan dan Jeka. "Apaan dah," ucapnya.

"Suka mah bilang aja, diambil orang nangis lo." Kini Mirzan ikut mengompori.

"Gue gak selebay itu kali," balas Juan.

Tidak lama, Jeff juga ikut bergabung setelah selesai berganti pakaian karna ia baru saja pulang dari kuliah.

"Nah yang beda agama juga ikut join." Mirzan meledek Jeff.

Jeff mendelik tak suka. "Dari pada ditikung sebelum jadian."

"Sades," ucap Jeka.

"Cewek yang pernah ada di story lo siapa tuh?" tanya Juan.

Jeff menjawab santai. "Temen."

"Temen apa demen," timpal Mirzan.

"Dah move on nih ceritanya." Jeka juga ikut-ikutan.

Jeff malas membalas ucapan-ucapan mereka. "Only Jia."

Jawaban Jeff itu sukses membuat ketiganya heboh sekaligus terkekeh.

"Hadeh bucin," ucap mereka kompak.

***

"Assalamualaikum," ucap seseorang di pintu utama kosan sembari mengetuk pintu.

Tidak ada tanda-tanda adanya manusia membuat sang pengetuk hendak mengulangi ucapannya.

Tapi seorang gadis tinggi berponi menghampirinya. "Nyari siapa tante?" tanya Lisa.

RAMADAN WITH KOSAN RANDOM || 97L[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang