🏠KOSAN RANDOM🏠
•
•
•Sore telah tiba, tidak terasa sudah sebelas hari di bulan ramadan terlewati.
Biasanya kalau sore-sore begini mereka keluar jalan-jalan sembari mencari takjil untuk buka nanti.
Buka cuman yang muslim saja tapi nonis juga, apalagi Retha dan Seril yang kini sudah di depan tempat penjual es cincau.
Retha sendiri yang memang pada dasarnya doyan makan memilih ikut bersama Seril, Ayu dan Jia. Jia dan Ayu pergi ke tempat jajanan kue-kuean.
Selesai membeli, Retha dan Seril lanjut pergi ke tempat menjual martabak. Entah kenapa kedua ingin makan itu.
Retha tentu tidak memakannya sekarang karena sedang bersama Seril yang tengah puasa.
"Lo mau beli rasa apa, Tha?" tanya Seril sembari melihat menu di gerobak.
"Gue coklat keju aja," jawab Retha.
Mereka selesai lalu duduk di sebuah bangku panjang sembari menunggu Jia dan Ayu.
Di lain sisi, Ayu dan Jia malah pergi ke minimarket. Katanya Jia ingin membeli beberapa untuk membuat cemilan dari hasil melihat tutor di hape.
Ayu tidak keberatan untuk menemani, sekalian berjalan-jalan menunggu berbuka.
Hari ini mereka tidak memasak karena ada kiriman makanan dari mami Naya, tumben sekali.
"Jia, mau beli apa aja?" tanya Ayu ketika Jia sudah mengambil keranjang.
"Ada titipan Cinta juga tadi, gue juga mau beli keperluan gue yang udah abis juga. Lo gak mau beli sesuatu?"
"Kayaknya ada," ucap Ayu.
"Yaudah beli aja, nanti kita ketemunya di kasir," balas Jia.
Ayu mengangguk dan mencari kebutuhannya.
Jia sudah berjalan di rak-rak penuh biskuit, ia mengambil oreo rasa vanila. Lalu pergi mencari yogurt kesukaannya.
Jia tidak sengaja melihat Jeff dengan seorang perempuan, Jia ingin menyapa namun Jeff sudah lebih dulu berlalu.
"Pacarnya kali ya?" tanya Jia pada dirinya.
Tiba-tiba Ayu menghampirinya dengan wajah yang memerah. "Jia," ucap Ayu memanggil.
"Kenapa, Yu? Udah dapat belum? Kok wajah lo merah," tanya Jia bingung.
Jia menempelkan telapak tanganya pada dahi Ayu. "Gak panas," ucap Jia.
"Tadi aku ketemu kak Liam." Ucapan Ayu membuat Jia paham dan sedikit terkekeh.
Ayu yang kalem bisa juga salting seperti ini. "Liam yang mana sih?" tanya Jia kepo dengan orangnya.
"Yang itu," ucap Ayu sembari menunjuk pemuda berbaju warna biru malam.
"Oh yang itu. Jadi yang itu buat lo salting." Jia meledek.
"Apaan sih, Ji." Ayu tersenyum malu.
Jia puas meledek Ayu karena wajahnya tambah memerah.
***
Kalau ngabuburit versi anak cewek jajan takjil, maka versi Muhammad Mirzan Saputra dan Jekala Tirtanaya adalah naik sepeda sambil makan angin.
Keduanya sudah beberapa kali berkeliling komplek dengan menaiki sepeda punya mereka masing-masing.
Bisa dibilang juga itu modus keduanya untuk menggoda cewek-cewek komplek selain anak kosan. Seperti anak pak rt misalnya.
"Wkwk anak orang lo bikin baper," ucap Jeka dari atas sepedanya.
"Lo juga sama ya," balas Mirzan.
Kalian berdua itu sama, jadi tidak usah saling meledek.
"Ke mana lagi nih kita?" tanya Jeka karena sudah bosan bolak-balik.
"Pulang aja gimana, udah mau buka juga." Saran Mirzan.
Sesampai mereka di kosan, pemandangan yang didapati adalah Bayu dan Juan yang nongkrong di teras.
"Dari mana nih dua curut," ucap Bayu.
"Cie monyet dora lagi kepo." Mirzan balas meledek.
Juan mah ngakak aja denger Bayu dinistain.
"Cinta ama Retha versi cowok," ucap Bayu.
"Wkwk mereka sering ngenistain lo juga." Jeka tertawa mendengar ucapan Bayu.
Mereka mengobrol-ngobrol yang jatuhnya malah kayak gosip apalagi dipimpin seorang Bayu.
***
Mereka hari ini tumben tidak makan di meja makan, malah semuanya makan di depan tv sembari menonton sinetron. Beberapa anak kosan tidak pulang ke kosan karena ada acara, contohnya Evan, Jeff, Leon, Lisa, dan Jessica.
Anak cewek malah makan sambil gosip. "Ada yang udah liat sgnya Jeff belum?" tanya Cinta.
"Emang apaan?" tanya Retha.
"Liat aja coba," jawab Cinta.
Mereka ikut melihat di hape Retha dan Cinta.
"Wih sama cewek dia," ucap Seril ketika selesai melihat.
Jia seperti pernah melihat perempuan yang ada di dekat Jeff. "Ini cewek yang tadi bareng Jeff di minimarket." Jia mendapat tatapan dari keempat gadis itu.
"Kamu ketemu mereka?" tanya Ayu.
"Gak ketemu sih, cuman tadi gue liat mereka berdua di rak snack." Ucapan Jia membuat mereka mengangguk.
"Lo gak cemburu, Ji?" tanya Cinta.
"Cemburu buat apa?" tanya Jia balik.
"Ini gak peka apa pura-pura gak peka" batin keempatnya.
"Udah-udah skip aja," ucap Seril.
Mereka akhirnya membahas beberapa make up, kampus, dan makanan. Topiknya mah tak jauh-jauh kayak anak cowok yang duduk di dekat mereka.
"Alien tinggal di mana ya?" tanya Jeka.
Juan menjawab. "Di mars kali atau di pluto."
"Tapi bisa jadi juga ada di bumi kan?" Itu Bayu yang bertanya.
"Iya kali, kan kita gak pernah geledah satu bumi," jawab Mirzan.
Nah pembahasan mereka malah ngaur dan jauh dari yang ada di sekitar.
Malam hari ini hujan sedikit deras membuat mereka tidak dapat ke mesjid, payung juga entah berada di mana setelah ada yang pakai tapi tidak disimpan di tempatnya kembali.
Di saat Seril dan Bayu bertugas mencuci piring, beberapa memilih untuk bermain kartu, ada juga yang kembali ke kamarnya, dan sibuk dengan hapenya.
Jia sendiri sudah berada di kamarnya sembari membuka laptop, ia akan mengerjakan tugasnya. Dari pada juga gabut karena tidak pergi tarawih mending ia melakukan itu saja.
"Gue bukannya gak peka tapi gue takut kalau kebawa perasaan," gumam Jia sembari mengetik huruf satu per satu.
Sebenarnya Jia sudah sadar akan Jeff, awalnya ia pikir dirinya kegeeran tapi setelah mendapati sikap Jeff ia yakin. Tembok mereka itu terlalu tinggi, sulit untuk dipanjat.
Menurutnya cinta beda agama akan menyakiti kedua belah pihak nantinya, ia juga tidak ingin mengambil seseorang dari tuhannya. Sepertinya Jia baru sadar akan Jeff dan belum pada Evan.
Tapi kalau Jia pikir, Jeff itu udah boyfriend material sayangnya ya beda agama. Apalagi Jeff sudah punya yang lain.
-TBC-
Part kali ini pendek dari yang lain, Mai udah kehabisan ide. Btw kasih saran untuk siapa yang akan dimunculin dong, bingung nentuinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAMADAN WITH KOSAN RANDOM || 97L[END]
FanfictionKisah para penghuni kosan random di bulan ramadan.